REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja memastikan roda pemerintahan tetap berjalan seperti biasanya. Hal itu terkait Gubernur Ridwan Kamil yang saat ini masih mendampingi upaya pencarian anak sulungnya, Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril di Kota Bern, Swiss.
Saat ini, pencarian Eril masih terus berlanjut dan pada Senin ini pencarian memasuki hari kelima. Menurut Setiawan, Menteri Dalam Negeri telah menerbitkan izin keluar negeri dengan alasan penting kepada Gubernur Jawa Barat terhitung 29 Mei hingga 4 Juni, mendatang.
Setiawan mengatakan, untuk sementara kepemimpinan pemerintahan di Jabar dilimpahkan pada Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruhzhanul Ulum sebagai Plh Gubernur Jabar hingga masa izin tersebut usai. Uu sudah menjadi Plh Gubernur Jabar sejak kunjungan kerja Gubernur Ridwan Kamil ke beberapa negara Eropa.
"Dalam pelaksanaan tugasnya nanti, Plh Gubernur Jabar tetap melakukan koordinasi dan bertanggung jawab pada Gubernur Jabar," ujar Setiawan pada konferensi pers di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (30/5/2022).
Setiawan pun merinci prosedural legalitas keluarnya izin keluar negeri dengan alasan penting Ridwan Kamil. Itu sekaligus meluruskan informasi simpang siur di masyarakat.
"Kronologisnya, Bapak Gubernur memang ada acara perjalanan dinas luar negeri, mulai dari tanggal 21 sampai 23 Mei posisinya di Italia. Lalu, 24-26 Mei posisinya ada di Inggris dan 27-28 Mei di Swiss. Pada kurun 21-28 Mei tersebut, posisinya adalah perjalanan dinas luar negeri," katanya.
Pada perjalanan dinas tersebut, kata Setiawan, Gubernur Jabar menjalani sejumlah kegiatan, di antaranya menjadi pemateri di roundtable meeting pada konferensi kerja sama dan perdamaian dunia, ASISSI ACCORD, di Italia membahas energi terbarukan atau pembaruan energi yang mana ini sudah menjadi isu internasional. Jawa Barat ingin berkontribusi dalam hal ini.
Kedua, di Inggris menjajaki program Interfaith Dialogue, capacity building, pengembangan SDM dengan Universitas di Inggris, serta menjalin kesepakatan akan banyaknya investasi dari Inggris di bidang energi terbarukan di Jawa Barat. "Karena itu, serentetan diskusi-diskusi dengan universitas dilakukan oleh bapak gubernur di Inggris. Di samping juga melakukan business meeting lainnya. Terakhir di Swiss berencana untuk terkait waste management," katanya.
Selama kurun tersebut, kata Setiawan, Gubernur menggunakan izin perjalanan luar negeri. Namun, dengan adanya musibah yang menimpa Eril, maka Pemda Provinsi Jabar mengambil inisiatif khususnya mengajukan izin kembali pada Menteri Dalam Negeri untuk tanggal 29 sampai 4 Juni.
"Dan alhamdulillah tanggal 28 Mei lalu, Menteri Dalam Negeri memberikan surat izin terkait dengan izin ke luar negeri dengan alasan penting," katanya.
Pada surat dari Mendagri, Setiawan menyebutkan, Mendagri meminta pemerintahan di Jabar harus terus berjalan. Kedua, yang menjadi pimpinan selama gubernur melakukan izin dari 29-4 Juni adalah dipimpin oleh Wakil Gubernur yang harus selalu berkoordinasi dengan dan juga berkoordinasi dan bertanggung jawab tetap berada pada gubernur.
"Jadi kalau kita melihat di sini bahwa otomatis jalannya pemerintahan ini dalam kurun waktu sampai 4 Juni, dipimpin sementara oleh Bapak Wakil Gubernur, tapi harus tetap berkoordinasi dan khususnya bertanggungjawab kepada Bapak Gubernur," katanya.
Sementara itu, perwakilan keluarga Gubernur Ridwan Kamil, Elpi Nazmuzzaman mengapresiasi Pemda Jabar yang telah proaktif dan berinisiatif dalam memproses administrasi izin gubernur selama mengelola kepentingan keluarga di sana. "Perlu disampaikan inisiatif ini justru datang dari Pemda Provinsi. Jadi kurang lebih dua hari lalu, saya ditelepon Kang Emil, dan menanyakan karena berdasarkan yang dia ketahui, posisi dia di luar negeri beliau adalah dinas di luar negeri dan hari Senin harus sudah berdinas di Kota Bandung sebagai Gubernur," katanya.
"Beliau menanyakan apakah ada situasi yang memungkinkan beliau bisa fokus terkait keluarga, beliau yakin akan di-support, tapi memastikan tidak ada hal-hal yang sifatnya strategis dan administratif yang kemudian tidak terpenuhi," kata Elpi.
Elpi mengatakan, setelah menerima arahan dari Gubenur pihaknya akan menghubungi Wagub dan Sekda. Namun ternyata, sebelum Elpi menghubungi, Pemda telah berinisiatif dan mengusulkan izin kepada Mendagri.
"Kami ucapkan terima kasih, inisiatif dari Pemda Provinsi. Kang Emil merasa yakin bahwa sistem pemerintahan di Jabar tetap berjalan, tetap bisa melayani masyarakat secara optimal dengan berbagai macam situasi yang terjadi," katanya.