Senin 30 May 2022 16:07 WIB

Puluhan Kasus Covid-19 di Bantul dari PTM tak Bergejala Berat

Ada 30 kasus baru Covid-19 dari hasil screening pembelajaran tatap muka di Bantul

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Nur Aini
Petugas kesehatan menunjukkan sampel tes Swab PCR COVID -19 untuk guru dan siswa, ilustrasi. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 DIY menyebut, puluhan kasus terkonfirmasi positif yang ditemukan di Kabupaten Bantul tidak bergejala berat.
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Petugas kesehatan menunjukkan sampel tes Swab PCR COVID -19 untuk guru dan siswa, ilustrasi. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 DIY menyebut, puluhan kasus terkonfirmasi positif yang ditemukan di Kabupaten Bantul tidak bergejala berat.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 DIY menyebut, puluhan kasus terkonfirmasi positif yang ditemukan di Kabupaten Bantul tidak bergejala berat. Dalam dua hari belakangan ini, ditemukan setidaknya 30 kasus baru Covid-19 dari hasil screening pembelajaran tatap muka (PTM).

"Kasus yang ditemukan tidak ada yang bergejala berat, semua isolasi mandiri di rumah," kata Kepala Bagian Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji, Senin (30/5/2022).

Baca Juga

Ditya mengatakan, di Kabupaten Bantul sudah dilakukan screening PTM sejak 23 Mei 2022 lalu. Screening, katanya, merupakan deteksi dini penyebaran Covid-19 selama berlangsungnya PTM.

Pasalnya, PTM terus berjalan mengingat kondisi Covid-19 sudah terkendali. Melalui screening itu dilakukan identifikasi potensi adanya klaster Covid-19 di lingkungan sekolah saat berlangsungnya PTM.

Selain itu, screening dilakukan menindaklanjuti instruksi pemerintah pusat melalui surveilans oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY pada April lalu. Screening PTM akan dilakukan hingga Juni 2022 nanti.

"Kegiatan ini adalah menindaklanjuti instruksi pusat melalui surveilans Dinkes DIY pada bulan Ramadhan atau April kemarin agar dilaksanakan setelah Lebaran," ujarnya.

Ke depan, screening PTM ini akan terus dilakukan di sekolah-sekolah. Setidaknya, sasaran screening ini akan dilakukan terhadap 60 sekolah yang ada di Bantul dengan total sampel yang diuji yakni sebanyak 2.431 orang.

"Dilakukan deteksi dini melalui tracing, melalui penguatan surveilans PTM di lingkungan sekolah untuk identifikasi potensi klaster Covid-19 di sekolah dan identifikasi faktor risiko transmisi Covid-19 di sekolah," kata Ditya.

Sementara itu, dari kasus positif yang sudah ditemukan juga akan terus dilakukan tracing atau pelacakan lebih lanjut. "Penelusuran kontak erat baru dilaksanakan oleh masing-masing puskesmas di wilayah kerja sekolah dengan hasil screening positif dan hasil masih dalam proses pemeriksaan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement