Sabtu 28 May 2022 22:13 WIB

Empat Bungkus Indomie Rasa Pedas Tergeletak di Lokasi Perang Ukraina

Desa Troitske, dekat Kota Popasna, Oblast Luhansk, Ukraina kini dikuasai Rusia.

Tangkapan layar empat bungkus Indonesia yang ditemukan reporter RIA Novosti di eks markas pasukan Ukraina yang kini dikuasai Rusia di Desa Troitske, tidak jauh dari Kota Popasna, Oblast (Provinsi) Luhansk.
Foto: Dok RIA Novosti
Tangkapan layar empat bungkus Indonesia yang ditemukan reporter RIA Novosti di eks markas pasukan Ukraina yang kini dikuasai Rusia di Desa Troitske, tidak jauh dari Kota Popasna, Oblast (Provinsi) Luhansk.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- RIA Novosti merilis sebuah video tentang berserakannya produk Indomie di lokasi perang antara Rusia dan Ukraina. Kantor berita Rusia tersebut pada Jumat (27/5/2022), merilis video ketika salah seorang reporternya merekam di arena perang yang terletak di Desa Troitske, tidak jauh dari Kota Popasna, Oblast (Provinsi) Luhansk, Ukraina.

Wilayah yang sebenarnya masuk Ukraina tersebut kini dikuasai militer Rusia. Dari laporan sang reporter menunjukkan jika ditemukannya berbagai makanan, termasuk empat bungkus Indomie rasa pedas dengan bungkus bumbu yang tergeletak di tanah tersebut merupakan persediaan 'makanan asing' yang ditemukan di bekas markas besar pasukan Ukraina.

Baca: Prof Imron Cotan: Indonesia Bisa Tengahi Perang Rusia-Ukraina

Masa kedaluarsa Indomie yang pusatnya berproduksi di Indonesia tersebut pada 5 Agustus 2022. Berarti, mi instan tersebut masih bisa dikonsumsi oleh pemiliknya. Namun, karena pasukan yang membela Ukraina terdesak, sehingga perbekalan makanan itu ditinggal begitu saja.

Sang reporter juga menunjukkan bungkus makanan yang diproduksi dari Inggris. Laporan video itu seolah ingin menunjukkan jika ada pasukan dari luar Ukraina yang ikut berperang di Desa Troitske. Wilayah itu kini sudah diambil alih sepenuhnya oleh Rusia.

Baca: Kala Media Barat dan Presiden Zelensky Buat Hoax 13 Prajurit Ukraina di Pulau Ular Tewas

 

Dikutip dari russia.postsen.com, Troitske sebenarnya berada di bawah kendali pasukan keamanan Ukraina selama delapan tahun. Di sepanjang jalan menuju desa itulah garis demarkasi yang ditentukan oleh Perjanjian Minsk di Belarusia pada 2015 disepakati. Di gedung tempat markas militer Ukraina dulu, sekarang hanya tersisa kucing. Tidak ada pasukan militer yang tersisa.

Di dekat markas militer Ukraina, para pejuang Republik Rakyat Luhansk (LPR) yang pro-Rusia menemukan banyak paket sembako. Masih ada kotak perbekalan yang belum tersentuh atau dimakan pemiliknya.

Semua itu ternyata produksi asing, tidak ada barang yang tertinggal di lokasi merupakan produksi Ukraina. Misalnya ditemukan American chips, British muesli, waffle dan teh dari negara lain. Selain itu, ada banyak bungkus rokok duty free di lokasi. Tentu saja termasuk juga mi instan.

Baca: Dubes Ukraina Kesal dan Tuding Pakar UI Sebarkan Propaganda Uni Sovyet

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement