Kamis 26 May 2022 00:15 WIB

Bertemu Wapres Zambia, Jokowi Bahas Penguatan Kerja Sama Ekonomi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima Wakil Presiden Zambia

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Presiden Joko Widodo (kiri) menyapa Wakil Presiden Zambia W.K. Mutale Nalumango (kanan) sebelum upacara pembukaan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 di Nusa Dua, Bali, Rabu (25/5/2022). GPDRR 2022 berlangsung pada 23-28 Mei 2022 di Bali dengan tema From Risk to Resilience: Towards Sustainable Development for All in a COVID-19 Transformed World.
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo (kiri) menyapa Wakil Presiden Zambia W.K. Mutale Nalumango (kanan) sebelum upacara pembukaan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 di Nusa Dua, Bali, Rabu (25/5/2022). GPDRR 2022 berlangsung pada 23-28 Mei 2022 di Bali dengan tema From Risk to Resilience: Towards Sustainable Development for All in a COVID-19 Transformed World.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usai menghadiri pembukaan the 7th Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Rabu (25/5), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima Wakil Presiden Zambia, W.K. Mutale Nalumango. Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas upaya penguatan kerja sama di bidang ekonomi antara Indonesia dengan Zambia.

"Bapak Presiden menyampaikan harapan, ke depan ekspor Indonesia termasuk CPO, kertas, dan pakaian jadi terutama, dapat terus ditingkatkan ke Zambia," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangannya selepas pertemuan.

Selain itu, Jokowi juga menyampaikan informasi mengenai adanya beberapa BUMN Indonesia yang saat ini sedang menjajaki kerja sama di Zambia. Di bidang perkeretaapian misalnya, PT INKA sedang menjajaki penyediaan lokomotif dalam proyek Zambia Railway dari Victoria Falls menuju Kota Chingola.

"Selain itu, ada BUMN Indonesia yang juga sedang menjajaki kerja sama dalam konteks perluasan dan modernisasi terminal Bandara Internasional Lusaka," tambahnya.

Di sektor energi baru terbarukan, Jokowi menyampaikan adanya rencana pembuatan joint venture antara perusahaan BUMN Indonesia dalam pembangunan dan pengelolaan pembangkit listrik tenaga surya di Zambia.

"Bapak Presiden juga menyampaikan keinginan perusahaan-perusahaan farmasi Indonesia untuk berkontribusi dalam memperkuat sektor kesehatan di Zambia, terutama atau khususnya dalam upaya memenuhi vaksin yang diperlukan di Zambia," jelas Menlu.

Sementara itu, Wakil Presiden Zambia menyampaikan apresiasinya terhadap Indonesia di dalam pengelolaan kebencanaan. Untuk diketahui, apresiasi serupa juga sebelumnya disampaikan oleh sejumlah pihak antara lain Presiden Majelis Umum PBB dan Deputi Sekretaris Jenderal PBB.

"Wakil Presiden Zambia juga menyampaikan apresiasi cara Indonesia mengelola Covid-19. Ini juga disampaikan di dalam pidato Deputi Sekjen PBB dan juga Presiden Majelis Umum PBB," lanjutnya.

Lebih lanjut, Wakil Presiden Zambia juga menyampaikan mengenai pentingnya Indonesia dan Zambia dapat melakukan pertemuan joint commission. Wakil Presiden Zambia menyampaikan keinginannya agar Indonesia dapat membantu peningkatan kapasitas di sektor-sektor yang diperlukan Zambia, yakni di bidang manajemen kebencanaan dan pertambangan.

"Tadi juga disebutkan keinginan bekerja sama dalam capacity building masih, tetapi juga sebagai tambahan di bidang pertanian," ujarnya.

Selain didampingi oleh Menteri Luar Negeri, dalam pertemuan tersebut Presiden Jokowi turut didampingi oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Duta Besar RI untuk Zimbabwe merangkap Zambia Dewa Made J. Sastrawan, dan Plt. Direktur Afrika Kementerian Luar Negeri Tyas Baskoro Her Witjaksono Adji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement