REPUBLIKA.CO.ID, KOBA -- Dinas Pertanian Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mencatat sebanyak 752 sapi ternak teridentifikasi mengalami suspek penyakit mulut dan kuku (PMK)."Kami sudah mengidentifikasi ada sebanyak 752 sapi suspek virus PMK dan itu terdapat di tiga kecamatan," kata Kepala Dinas Pertanian Bangka Tengah, Sajidin di Koba, Selasa (24/5/2022).
Ia menjelaskan, dari data per 13 Mei 2022 tercatat total sebanyak 752 sapi ternak di Bangka Tengah yang teridentifikasi terjangkit PMK."Bahkan ada sebuah peternakan di Kampung Dul, Pangkalan Baru yang sapi ternaknya terjangkit PMK hingga sebanyak 500 ekor," kata Sajidin.
Ia menjelaskan, sejumlah sapi ditemukan suspek PMK di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Pangkalanbaru, Namang dan Kecamatan Simpangkatis."Sedangkan di tiga kecamatan lainnya yaitu Koba, Lubuk Besar dan Kecamatan Sungaiselan masih tergolong aman dan belum ada laporan dari para peternak," kata Sajidin.
Pihaknya sudah mengingatkan kepada peternak untuk lebih hati-hati dengan penyakit PMK karena sangat mudah tertular antar sesama hewan sapi."Kalau satu sapi saja yang kena PMK, maka kemungkinan yang lain juga memiliki potensi tertular," katanya.