REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemkot Sukabumi mendorong para calon pegawai negeri sipil (CPNS) menjadi aparatur yang dinamis dan menguasai teknologi. Sebab hal itu dibutuhkan di tengah perkembangan yang cepat terutama teknologi.
Hal ini mengemuka dalam pembukaan pelatihan dasar (Latsar) CPNS angkatan I, II, dan III Kota Sukabumi Tahun 2022 digelar di Gedung Korpri Kota Sukabumi, Selasa (24/5/2022). Dalam kesempatan itu ada sebanyak 95 peserta yang menjalani Latsar. "Dari 95 orang peserta, sebanyak 93 orang lulusan seleksi CPNS dari tenaga kesehatan dan dua orang dari sekolah tinggi transportasi darat," ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi saat membuka latsar.
Pertemuan ini merupakan yang kedua kalinya pasca penyerahan SK CPNS dan hari ini dalam kerangka pembukaan latsar CPNS. Fahmi menuturkan, bersyukurlah bagi peserta Latsar karena dari ribuan yang mendaftar dan dinyatakan lolos seleksi administrasi, tes SKD dan SKD yang dewati dengan baik.
Keberhasilan ini kata Fahmi, karena doa terbaik dari orang yang mencintai dan usaha yang dilakukan peserta. Tahap selanjutnya karena baru CPNS dan sangat mungkin dalam perjalanan waktu bisa gugur.
Dalam rentang satu tahun lanjut Fahmi, CPNS dipantau, dididik dan dibina sehingga secara resmi lolos dan ada kemungkinan tidak lolos karena dinyatakan tidak berhasil. Namun harapannya 95 CPNS ini tahun depan resmi menjadi PNS.
"Saya titipkan pesan tantangan sebagai seorang aparatur berbeda jauh dengan sebelumnya," ungkap Fahmi.
Manajemen kepegawaian dan dinamaika yang berbeda khususnya percepatan teknologi dan pandemi menjadi faktir yang perlu diperhatikan. "Terjadi proses percepatan, sehingga aparatur diminta cepat beradaptasi dengan situasi yang ada jadi aparatur dinamis," imbuh Fahmi.
Ia mengatakan dari 95 orang, 93 orang di antaranya tenaga kesehatan dan dua tenaga perhubungan yang dipersiapkan untuk meningkatkan indeks kesehatan semakin baik dari waktu ke waktu. Proses pembangunan ke depan bukan hal mudah.
Ia berharap ketika jadi aparatur maka akan ditempa jadi aparatur luar biasa bukan hanya biasa-biasa saja. Dalam arti persiapkan sebagai tenaga kesehatan dan perhubungan dalam rangka percepatan pembangunan di Kota Sukabumi.
Tantangan ke depan, tutur Fahmi, tidak bisa diprediksi karenanya aparatur punya kompetensi sejalan panca prasetya Korpri. Misalnya profesionalitas meningkat terutama kemampuan di kesehatan karena teknologi kesehatan berubah termasuk transportasi. Makanya profesinalisme dituntuk baik skill individu dan organisasi.
Selain itu dituntut loyalitas tinggi, sehingga kerja sama dengan Batalion Infanteri 310 Kidang Kencana Sukabumi agar menjadi figur contoh pendidikan loyalitas dan disiplin kepada bangsa, negara dan pemerintah. Selain itu dengan BPSDM Jabar sebagai penjamin mutu kualitas terstandarisasi terkait pemahaman dan karakter sama dalam mengelola pembangunan.