REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, mengatakan, mulai tahun ini Pemprov DKI akan mengganti istilah perayaan ulang tahun DKI Jakarta menjadi Hajatan. Menurut dia, kosa kata 'Hajatan' digunakan karena biasa digunakan kalangan Betawi, tak terkecuali di Jakarta.
“Hajatan itu adalah celebration, perayaan. Kita pilih untuk mulai mengatakan istilah hajatan,” kata Anies di Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa (24/5/2022).
Anies menambahkan, saat mengacu pada istilah Hajatan, masyarakat akan langsung sadar akan syukuran dan perayaan. Karenanya, lanjut dia, pemilihan kata itu digunakan agar semua orang bisa langsung mengetahui maknanya.
“Hajatan itu pasti rame, gak ada hajatan soliter gak ada hajatan sendirian. Hajatan itu pasti semua orang datang,” jelasnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta Marullah Matali mengatakan, DKI Jakarta saat ini sedang menyiapkan perayaan ulang tahun ke-495. Ia mengatakan, dalam ulang tahun itu, pihaknya akan menyelenggarakan acara bertajuk ‘Jakarta Hajatan’ sebulan penuh pada 24 Mei hingga 25 Juni 2022.
“Hadirnya tema ini sebagai pesan optimisme sekaligus bukti untuk seluruh elemen di kota, maupun dunia atas ragam usaha yang telah, sedang, dan akan terus dilakukan Jakarta ke depan,” kata Marullah saat ditemui di Balai Kota DKI, Senin (23/5/2022).
Dia menambahkan, ulang tahun DKI Jakarta akan dilakukan dengan dasar semangat identitas kota Jakarta, kolaborasi. Tak hanya itu, pihaknya juga menyebut jika semangat yang digaungkan adalah mendorong pertumbuhan dalam menghadapi isu global ke depannya.
“Jakarta Hajatan hadir sebagai jenama (branding) baru untuk hari ulang tahun DKI Jakarta sejak tahun 2022 ini,” tutur dia.