REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Korban yang tertimpa longsor di Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor atas nama EN (30 tahun) akhirnya ditemukan. EN dalam keadaan meninggal dunia dan tertimpa motor.
Kasie Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerwh (BPBD) Kabupaten Bogor, Adam Hamdani, mengatakan usai evakuasi korban longsor, pihaknya akan melakukan evaluasi bersama dan penutupan.
Atas ditemukannya korban terakhir, operasi pencarian yang dilakukan tim Search and Rescue (SAR) gabungan dihentikan. Selain EN, ada korban lain yang juga meninggal dunia yakni DU (40 tahun), UU (70 tahun), dan N (4 tahun). N yang merupakan cucu dari UU, ditemukan dalam kondisi digendong neneknya.
“Dengan ditemukannya korban keempat, tentunya nanti kita akan hentikan dan ada evaluasi bersama diwakili oleh berbagai unsur organisasi yang ada atau terlibat,” kata Adam ketika ditemui Republika.co.id di lokasi, Ahad (22/5/2022).
Adam menyebutkan, jika disesuaikan dengan denah rumah, korban ditemukan berada di depan teras rumah dan terjepit motor. Dengan ditemukannya EN, total pencarian korban dimulai sejak Sabtu (21/5) pukul 17.00 WIB dan berakhir Ahad (22/5/2022).
Usai dievakuasi, lanjutnya, korban akan dibersihkan dulu di mushala desa. Saat jasad korban dibawa ke mushala, ratusan warga sekitar menonton evakuasi korban sehingga sempat menghalangi jalan tim SAR.
“Jadi korban meninggal empat orang. Tiga korban tadi malam sudah di RS Polri, korban terakhir ini juga akan dikirim ke RS Polri setelah dibersihkan dulu di mushala,” ujar Adam.
Dihubungi secara terpisah, Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin, menjelaskan lokasi tebingan di tempat kejadian itu merupakan milik pribadi.
Terkait pertanggungjawabannya, pihak polres Bogor sedang melakukan penyelidikan terhadap proses pembangunan. Baik itu kepemilikan pembangunan dan lain-lainnya terhadap bangunan yang ada di atas reruntuhan tempat kejadian perkara tersebut.
“Kalau penyebabnya, kalau hasil pengamatan kami penyebabnya karena adanya kurap yang tidak kuat menahan tekanan tanah yang ada di atasnya,” jelasnya.
Sementara itu, Camat Cijeruk, Bangun Sapta, akan menemui pemilik lahan tembok Penahan Tebing (TPT) yang ambruk dan longsor ke dua rumah di Kampung Pasir Pogor, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor merupakan TPT dari lahan pembibitan hidroponik.
Bangun menjelaskan, sebelumnya lahan tersebut juga pernah longsor. Namun tidak sebesar longsor pada Sabtu (21/5) dan sudah diperbaiki. Ia menyebutkan, dulunya lahan tersebut merupakan pabrik jeli. Namun sekarang berubah fungsi sebagai lahan pembibitan hidroponik, yang bersebelahan dengan rumah warga yang kini telah luluh lantak tertimpa longsoran.
“Bangunan ini sudah lama sekitar lima tahunan. Mungkin yang namanya musibah, harus kita dalami lagi dari robohnya TPT ini. Apakah ada unsur lainnyq kita koordinasi dengan pihak kepolisian untuk lebih dalam,” tegas Bangun kepada awak media, Ahad (22/5/2022).
Sebagai bentuk pertanggungjawaban dari pemilik lahan, Bangun mengakui, pihaknya akan menanti hasil penyelidikan dari kepolisian. Di samping itu, sang pemilik lahan diketahui akan memberikan santunan. Hanya saja belum diketahui berapa santunan yang akan diberikan.