REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Perayaan Hari Kebangkitan Nasional merupakan tonggak sejarah awal dari kesadaran, bahwa kita adalah satu bangsa yang bersatu dan besar. Dikutip dari Antara, Sabtu (21/5/2022), hal tersebut dikatakan oleh Ketua Panitia Nasional Hari Kebangkitan Nasional 2022 Forum Relawan Nirmala Firdaus, ketika memperingati Hari Kebangkitan Nasional di Monumen Kebangkitan Nasional, di Solo.
"Kita juga harus mengingat semangat pantang menyerah para pejuang kebangsaan terdahulu dan menerapkanya pada masa kini untuk bangkit dari pandemi dan krisis multidimensi yang sedang melanda dunia," kata Nirmala.
Forum Ketua Umum dan Tokoh Relawan Se-Indonesia menyelenggarakan peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang ke-114 di Tugu Kebangkitan Nasional (Tugu Lilin) Kota Surakarta.
Nirmala Firdaus mengatakan, Hari Kebangkitan Nasional menjadi penting karena merupakan awal ketika rakyat Indonesia mulai tumbuh kesadaran sebagai “Orang Indonesia”.
Selain dihadiri perwakilan dari berbagai organisasi relawan seluruh Indonesia, acara juga disiarkan secara daring.
Sekretaris Panitia Nasional Hari Kebangkitan Nasional 2022 Jeff Sondakh mengatakan kami adakan di Tugu Kebangkitan Nasional atau Tugu Lilin karena Solo merupakan kota pergerakan. Acara juga kami siarkan secara live agar teman-teman relawan semua dapat merasakan semangat yang sama.
Tugu Lilin didirikan untuk peringatan 25 tahun kebangkitan nasional tahun 1933. Bentuk tugu memiliki simbol kekuatan dan lilin dengan api yang menyala di puncaknya memiliki arti penerang dari sebuah harapan.
Wakil Ketua Panitia Nasional Hari Kebangkitan Nasional 2022 Carl Ideas mengatakan acara peringatan Hari Kebangkitan Nasional akan seterusnya diadakan rutin setiap tahunya
mengingat kondisi bangsa yang saat ini masih terpolarisasi secara politik.
Hal ini menjadi alasan utama untuk mengobarkan kembali semangat kebangkitan nasional dan nasionalisme yang menyatukan bangsa ini. Apalagi sebentar lagi akan memasuki tahun politik.
"Pada peringatan kali ini puncak acara diisi dengan Pembacaan Pernyataan Sikap yang berbunyi, pertama bahwa kami berbangsa satu, bangsa Indonesia, kedua kami bertekad menjunjung kebhinekaan bangsa Indonesia, ketiga kami menolak segala macam bentuk intoleransi," ujar dia.
"Keempat kami terus mengobarkan kembali semangat kebangkitan nasional dan nasionalisme, kelima kami mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk kembali kepada cita-cita luhur para pahlawan dan pendiri bangsa untuk Indonesia yang merdeka, adil dan makmur," kata dia menambahkan.