Jumat 20 May 2022 18:29 WIB

Larangan Ekspor Resmi Dicabut dan Jerit Gembira Petani Sawit

Harga TBS di tingkat petani anjlok selama pelarangan ekspor sementara CPO.

Massa aksi yang tergabung dalam Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) melakukan aksi di depan Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (17/5/2022). Dalam aksinya, massa menuntut kepada pemerintah untuk melarang ekspor minyak goreng dan Crude Palm Oil (CPO) yang berdampak pada anjoloknya harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Massa aksi yang tergabung dalam Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) melakukan aksi di depan Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (17/5/2022). Dalam aksinya, massa menuntut kepada pemerintah untuk melarang ekspor minyak goreng dan Crude Palm Oil (CPO) yang berdampak pada anjoloknya harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Iit Septyaningsih, Antara

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi resmi mencabut Peraturan Menteri Perdagangan (Kemendag) Nomor 22 Tahun 2022 tentang Larangan Sementara Ekspor Crude Palm Oil, Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil, Refined, Bleached and Deodorized palm olein dan Used Cooking Oil. "Kita bersama menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo untuk membuka kembali ekspor CPO dan turunannya, kami mencabut Permendag nomor 22 tahun 2022. Sesuai arahan Presiden, ekspor CPO dan turunannya akan mulai dibuka kembali 23 Mei 2022 dalam Permendag," kata Lutfi lewat pernyataannya secara virtual, Jumat (20/5/2022).

Baca Juga

Ia menyampaikan, Permendag yang baru akan diatur aturan-aturan terkait tapi tidak terbatas pada eksportir terdaftar, ketentuan Domestic Market Obligation (DMO) dan turunannya, serta mekanisme pengawasan yang melibatkan aparat penegak hukum. Lutfi menyampaikan, Kemendag bersama BUMN dan pelaku usaha akan terus memperluas akses penjualan minyak goreng curah melalui program Migor Rakyat.

Program tersebut dalam implementasinya akan menggunakan teknologi aplikasi digital dan tersinkronisasi secara nasional. "Setiap orang dapat membeli minyak goreng curah 1-2 liter per hari dengan menunjukkan KTP. Saat ini sudah tersedia lebih dari 2.000 titik dan dalam waktu dekat, terjangkau 10.000 titik," ujarnya.

Dengan upaya bersama, lanjut Lutfi, perlahan pasokan minyak goreng semakin berlimpah dan harga minyak goreng dalam negeri berangsur turun di tengah melonjaknya harga CPO internasional. "Namun momentum ini harus kita jaga bersama. Oleh karena itu saya mengimbau seluruh pihak untuk mengikuti aturan yang berlaku demi kemaslahatan seluruh masyarakat Indonesia. Prioritas pemerintah akan selalu tentang kepentingan rakyat," kata Lutfi.

Sejak pelarangan sementara ekspor diberlakukan, melalui Permendag Nomor 22 Tahun 2022, pemerintah, BUMN, dan pihak swasta terus melakukan berbagai upaya untuk pemenuhan pasokan, serta penurunan harga minyak goreng curah. Sebelum pelarangan sementara ekspor migor diberlakukan, pasokan migor curah pada Maret 2022, hanya sebesar 64.626,52 ton atau setara 33,2 persen dari kebutuhan nasional.

Sementara itu, setelah pemberlakuan Permendag 22 Tahun 2022, pasokan minyak goreng curah meningkat 108,74 persen dari kebutuhan nasional atau sebesar 211.638,65 ton. Pasokan itu lebih besar 17.004 ton dari kebutuhan nasional sebesar 194.634 ton.

"Demikian pula menurut pantauan kami di lapangan. Harga minyak goreng curah berangsur turun menuju harga keterjangkauan seiring dengan pasokan minyak goreng yang semakin berlimpah," ujarnya.

Ia pun menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kebijakan pemerintah dalam menjamin ketersediaan pasokan dan jangkauan harga minyak goreng di dalam negeri. Ia berterima kasih pula kepada seluruh produsen yang telah mematuhi kebijakan larangan ekspor sementara.

Ia menjelaskan, aturan larangan ekspor itu dilakukan pemerintah demi mencukupi kebutuhan minyak goreng di dalam negeri. "Tidak terkecuali kepada seluruh distributor, retailer, dan pedagang eceran yang telah kontribusi memenuhi kebutuhan minyak goreng masyarakat," ujarnya.

Pencabutan larangan ekspor disambut naik Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Gulat Manurung. Ia mengeklaim harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di tingkat petani mulai naik usai kebijakan pencabutan larangan ekspor.

"Hari ini harga TBS sudah naik mencapai harga yang lumayan, kalau untuk petani swadaya itu sudah Rp 2.000 per kg, untuk petani plasma itu Rp 2.500 per kg. Namun demikian masih di bawah harga standar yang ditetapkan oleh pemerintah," kata Gulat, Jumat.

Sebelumnya harga TBS di tingkat petani anjlok selama kebijakan pelarangan ekspor sementara untuk CPO dan minyak goreng. Harga TBS di tingkat petani hanya ada di kisaran Rp 1.500 hingga Rp 1.600 per kg.

Gulat menyampaikan apresiasi kepada Presiden Joko Widodo yang memutuskan untuk membuka kembali keran ekspor CPO dan minyak goreng. Dia menilai bahwa Presiden meresponskeresahan petani sawit yang sebelumnya melakukan aksi keprihatinan dengan turun ke jalan pada Selasa (17/5/2022), terkait rendahnya harga TBS.

"Tentu kami memberikan apresiasi kepada pak presiden yang merespons dengan cepat," kata Gulat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement