Kamis 19 May 2022 10:10 WIB

Dua Kecamatan di Surabaya Lockdown Akibat PMK

Akan dilakukan lockdown lalu lintas hewan ternak di tingkat kelurahan dan kecamatan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Dokter Hewan memeriksa sapi yang baru tiba di Rumah Pemotongan Hewan (RPH)untuk mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dengan memperketat pemeriksaan hewan ternak. (ilustrasi)
Foto:

Perwakilan dari Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Jawa Timur I, drh Wiryadining Daruki mengatakan, adanya virus PMK ini perlu diwaspadai lantaran berpengaruh pada perekonomian masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Dimana virus PMK merugikan warga MBR yang memiliki peternakan sapi, kambing, domba, maupun babi. 

Oleh karena itu, ia mengimbau kepada seluruh lurah dan camat di Surabaya untuk turut serta melakukan sosialisasi dan pengawasan kepada para peternak maupun  RPH di masing-masing wilayahnya. "Tidak usah khawatir untuk yang ingin mengonsumsi daging, monggo saja. Karena kalau dipotong di RPH akan sangat jelas terlihat antara hewan yang terjangkit PMK dan tidak, pastinya ada tim medis dan dokter," kata Wiryadining. 

Apabila ada hewan yang terjangkit PMK kemudian disembelih, Wiryadining berpesan agar sebaiknya bagian kepala, kaki, dan jeroan dikubur saja dan jangan dikonsumsi. Selain itu ia juga menyarankan ketika menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha, masyarakat dapat memotong hewan qurban di RPH yang sudah terjamin keamanannya. 

Camat Karang Pilang Surabaya, Febriadhitya Prajatara menyatakan sudah melakukan sosialisasi di wilayah kerjanya kepada masyarakat agar tidak panik dan resah dengan virus PMK. Selain itu, ia juga memastikan hewan ternak yang dipotong di RPH aman. 

Salah satunya RPH Kedurus yang ada di wilayah Kecamatan Karangpilang. Febri menyebut, sebelum hewan ternak itu masuk ke kandang, maka terlebih dahulu dilakukan pengecekan surat sehat dari kota asal. Selain itu juga dilakukan cek kesehatan oleh dokter hewan dan penyemprotan desinfektan secara berkala. 

"Jadi masyarakat tidak perlu khawatir, khususnya yang ada di Kecamatan Karangpilang ketika akan mengkonsumsi daging. Karena rata-rata pasar di Surabaya itu dagingnya dipasok dari RPH," kata Febri.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement