REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pesantren Idrisiyyah di Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, meresmikan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Idrisiyyah, Rabu (18/5/2022). Dengan adanya perguruan tinggi itu, Pesantren Idrisiyyah ingin menciptakan alumni yang tak hanya cerdas secara intelektual, melainkan juga secara spiritual.
Pimpinan Pesantren Idrisiyyah, Syekh Akbar Muhammad Faturrahman, mengatakan, STAI Idrisiyyah akan menjadi kampus kaderisasi. Sebab, para calon mahasiswa yang ingin belajar di kampus itu diwajibkan untuk mondok di Pesantren Idrisiyyah. "Karena proses pendidikan Islam tidak sekadar mencerdaskan dari aspek intilektual semata, melainkan pula kecerdasan emosional dan spiritual," kata dia.
Direktur Pendidikan Pesantren Idrisiyyah, ustaz Asep Deni, pendirian STAI Idrisiyyah bertujuan untuk membuat sesuatu yang baru dalam dunia pendidikan. Artinya, STAI Idrisiyyah harus memiliki perbedaan dengan perguruan tinggi lain. Salah satunya, konsep STAI Idrisiyyah adalah pesantren untuk mahasiswa. "Jadi mereka yang kuliah juga merangkap menjadi santri. Jadi mereka mondok," kata dia.
Menurut dia, apabila mahasiswa hanya sebatas kuliah, telah banyak kampus yang memfasilitasinya. Namun, Pesantren Idrisiyyah ingin membentuk mahasiswa yang cerdas secara intelektual dan spiritual. "Kami ingin memadukan antara intelektual dan spiritual. Jadi mahasiswa bukan hanya pintar akalnya, tapi juga cerdas hatinya," ujar dia.
Ia menyebutkan, penerimaan mahasiswa baru di STAI Idrisiyyah akan dilakukan dalam waktu dekat. Tak hanya alumni Pesantren Idrisiyyah yang boleh kuliah di kampus itu, tetapi juga calon lulusan dari luar pesantren atau sekolah umum lain. "Tahun akademik baru nanti rencananya akan dimulai proses perkuliahan," kata ustaz Asep.
Saat ini, baru terdapat dua program studi yang terdapat di STAI Idrisiyyah. Pendidikan Islam dan Ekonoki Syariah. Namun, ke depannya Pesantren Idrisiyyah ingin menjadikan kampus itu sebagai universitas. Artinya, pilihan program studi di STAI Idrisiyyah akan lebih beragam.
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kementerian Agama (Kemenag), Suyitno berharap, perguruan tinggi yang berbasis pondok pesantren itu bisa menjadi model yang akan mengarusutamakan Islam yang moderat. Rahmatan lil alamin. Dengan begitu, STAI Idrisiyyah Sehingga bisa menjadi corong kehidupan islam secara luas."Karena ini kampus berbasis pondok, para mahasiswa akan dibekali dengan nilai-nilai Islam yang komprehensif," kata dia.
Ia mengingatkan, sebagai perguruan tinggi baru, banyak tantangan yang akan dihadapi STAI Idrisiyyah. Sebab, peran perguruan tinggi itu tak hanya sekadar mendidik mahasisw, melainkan juga memiliki fungsi untuk penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Karena itu, Suyitno mengatakan, STAI Idrisiyyah harus bersinergi dengan kampus lain yang sudah lebih berpengalaman dalam melakukan penelitian. Termasuk melakukan pendekatan untuk pengabdian masyarakat yang sesuai konteks kekinian.