REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah provinsi DKI Jakarta melalui BPBD DKI Jakarta, mengingatkan potensi banjir pesisir (ROB) sejak 15 Mei hingga 19 Mei 2022. Pasalnya, dikatakan peringatan itu, Bumi tengah memasuki fase bulan purnama yang berpotensi menyebabkan terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum.
“Potensi cuaca signifikan dan tren penurunan tinggi muka air tanah juga dapat mempengaruhi dampak banjir pesisir. Masyarakat diimbau agar dapat mengantisipasi dampak pasang maksimum air laut,” kata BPBD dalam keterangannya dikutip dari akun resmi Instagram, Senin (16/5).
Dia menambahkan, beberapa wilayah pesisir DKI Jakarta yang diperingatkan adalah Pademangan, Penjaringan, Pelabuhan Sunda Kelapa, dan Kepulauan Seribu. empat wilayah tersebut, diimbau untuk waspada terhadap peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum yang berpotensi menyebabkan terjadinya banjir pesisir.
Masyarakat, kata BPBD, juga diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk bisa mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut. Mereka, juga meminta warga sekitar untuk memperhatikan peringatan dan informasi cuaca dari BMKG.
“Pantau informasi terkini mengenai gelombang air laut pada laman: bpbd.jakarta.go.id/gelombanglaut. Bila menemukan keadaan darurat yang membutuhkan pertolongan, segera hubungi Call Center Jakarta Siaga 112,” jelasnya.
Meski demikian, hawa panas masih akan terasa di berbagai wilayah Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pun mengimbau masyarakat untuk mewaspadai kondisi suhu panas atau terik pada siang hari hingga pertengahan Mei 2022.
"Masyarakat diimbau untuk senantiasa menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh terutama bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan pada siang hari," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (9/5/2022).
Guswanto menjelaskan, fenomena panas terik yang terjadi beberapa hari terakhir dipicu beberapa hal. Posisi semu matahari saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator yang mengindikasikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau.