REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Luar Negeri Norwegia (State Secretary/Deputy Foreign Minister) H.E Henrik Thune melakukan kunjungan resmi selama dua hari (11-12 Mei 2022) di Jakarta.
Ini adalah kunjungan resmi pertama pemerintahan Norwegia setelah dua tahun pandemi Covid-19 dan juga kunjungan pertama kantor misi Norwegia di Jakarta sejak Oktober tahun lalu.
Dalam kunjungannya, Wamenlu Thune didampingi Dubes Norwegia untuk Indonesia dan Timor Leste H.E Rut Kruger Giverin menghadiri serangkaian pertemuan bilateral dengan Menteri dan Wakil Menteri serta beberapa pejabat kementerian RI, di antaranya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Wakil Menteri Pertahanan Muhammad Herindra, dan beberapa deputi di kementrian Kemenko Marves dan Kemenko Perekonomian.
Dalam pertemuannya, dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, sejumlah agenda sempat dibahas oleh kedua menteri. Di antaranya pengembangan budidaya perikanan modern yang ramah lingkungan, pengelolaan sumber daya alam perikanan berkelanjutan melalui kebijakan penangkapan terukur, terknologi pengawasan berbasis satelit, serta memperluas kawasan konservasi mengatasi permasalahan perubahan iklim.
Selain membawa misi bilateral Norwegia ke Indonesia, Thune juga menyempatkan menghadiri ASEAN-Norway Join Committee Meeting yang diselenggarakan ASEAN Secretariat.
Dalam Join Committee yang dihadari perwakilan dari 10 negara-negara di ASEAN ini, Thune didampingi Duta Besar Norwegia untuk ASEAN H.E Kjell Tormod Petterssen. Dalam pertemuan ini sejumlah hal juga dibahas dengan ASEAN, di antaranya seputar kelautan, perubahan iklim, energi dan hak asasi manusia.
Selain menghadiri kunjungan bilateral dengan pemerintah Indonesia dan ASEAN, Wamenlu Thune juga hadir sebagai keynote speaker di acara seminar ASEAN-Norway Partnership on Energy & Climate yang diselenggarakan ASEAN Center for Energy bekerja sama dengan Norwegian Institute of International Affairs dan Kementerian Luar Negeri Norwegia di Jakarta.