Jumat 13 May 2022 20:24 WIB

Ada 18 Kasus Diduga Hepatitis Akut, Ini Gejala Umum pada Pasien Menurut Dirut RSPI

Hingga kini sudah ada tujuh kasus kematian diduga akibat hepatitis akut misterius.

Rep: Dian Fath Risalah, Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andri Saubani
Dokter Puskesmas Kecamatan Sawah Besar memberikan sosialisasi tentang penyakit hepatitis akut di Mangga Dua Selatan, Jumat (13/5/2022). Kegiatan sosialisasi tersebut dalam rangka mitigasi penularan penyakit hepatitis akut.
Foto:

Sebelumnya, Kepala Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RSPI Sulianti Saroso, Titi Sundari mengimbau orang tua bisa mengenali gejala hepatitis akut misterius sejak dini. Penanganan segera pada penderita diharapkan bisa mencegah kefatalan. 

"Kalau misalnya pada putra-putri, anak bawah 5 tahun atau anak di bawah usia 16 tahun memiliki keluhan seperti mual, muntah, nyeri perut, diare, hingga demam yang hilang timbul maka harus diwaspadai," ujarnya saat berbicara di konferensi virtual, Rabu (11/5/2022).

Titi meminta para orang tua berhati-hati karena keluhan ini biasanya gejala awal hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya. Kemudian, dia menambahkan, jika penderita sudah memasuki fase lanjut maka penderita akan mengalami gejala kuning, air kencing berubah jadi seperti warna teh, atau bahkan tinjanya berwarna putih.

Pada tingkat lanjut, penderita bisa mengalami kejang dan sangat lemas kondisi fisiknya hingga menurun kesadarannya. Ia mewanti-wanti orang tua harus hati-hati dan segera membawa anak ke pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) atau fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) saat terjadinya gejala awal.

 

"Yang penting yang harus diperhatikan adalah kenali gejalanya sejak dini. Jangan membawa anak dalam kondisi tidak sadar, kesadaran menurun, kejang, atau dalam kondisi dalam sangat lemas karena artinya kondisinya sudah fatal," katanya.

Dokter spesialis anak konsultan di rumah sakit anak dan bunda (RSAB) Harapan Kita Eva J Soelaeman mengatakan, infeksi hepatitis akut misterius sangatlah cepat.

"Infeksi (hepatitis akut misterius) cepat sekali," ujar Eva saat mengisi konferensi virtual, Kamis (12/5/2022).

Ia menjelaskan, ketika virus hepatitis akut misterius menular, membelah diri, tak lama kemudian kesadaran penderita menurun, dan akhirnya meninggal dunia. Padahal, dia melanjutkan, kasus hepatitis yang lain seperti Hepatitis A dalam kurun waktu singkat bisa sembuh.

"Jadi, cepat sekali (penilarannya) dan kalau dicek laboratorium, SGPT dan SGOT itu sudah di atas 500," katanya.

Dokter spesialis penyakit dalam Ari Fahrial Syam mengungkap penyakit virus hepatitis bisa mengakibatkan kematian. Sedikitnya kasus hepatitis mengakibatkan sekitar 1,4 juta kematian setiap tahunnya.

"Penyakit infeksi hepatitis virus saat ini menyebabkan 1,4 juta kematian setiap tahun," ujar Ari saat dihubungi Republika, Jumat (13/5/2022).

Sejauh ini, dia menambahkan, ada beberapa jenis virus yang bisa menyebabkan radang hati atau hepatitis. Kemudian, virus hepatitis yang ada antara lain Hepatitis virus A,B,C,D dan E.  Terakhir juga dilaporkan ditemukannya virus Hepatitis G.

Dari virus hepatitis yang ada ini virus Hepatitis B dan C merupakan dua virus yang memang bisa menyebabkan penderitanya mengalami hepatitis kronis, berlanjut menjadi sirosis hati atau penciutan hati  sampai kanker hati bahkan sampai menyebabkan terjadinya kematian.  

Menurut Ari, kesadaran masyarakat akan penyakit ini harus bisa ditingkatkan. Menurutnya, masyarakat lebih waspada terhadap penyakit seperti kanker, gangguan jantung, padahal infeksi hepatitis juga membahayakan.

"Masyarakat memang harus selalu diingatkan akan bahaya infeksi virus ini. Rasanya kita selalu mendengar ada saja dalam keluarga kita yang pernah sakit hepatitis ini yang akhirnya berujung pada kematian," katanya.

 

photo
Kronologis temuan kasus Hepatitis Akut dan Cara Mencegahnya - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement