REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- BBKSDA (Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam) Riau melepasliarkan dua ekor ular python reticulatus Malayopython reticulatus yang memiliki lebih panjang lebih dari tujuh meter, Kamis (12/5/2022). Plh Kepala BBKSDA Riau wilayah II, Hartono menjelaskan, ular pertama ditemukan oleh masyarakat di Simpang Kubu, Kabupaten Kampar saat tengah beraktivitas di kebun.
"Setelah ditemukan, masyarakat kemudian bersama-sama mengevakuasi dan melaporkan ke pihak BBKSDA Riau," terangnya.
"Dilihat dari postur, tubuh yang tampak besar dan gerakannya yang lambat, kemungkinan ular tersebut sedang memakan babi di kebun masyarakat. Berat ular belum kami timbang," sebut Hartono.
Diperkirakan ular tersebut telah berusia kurang lebih 20 tahun. Karena kondisinya sehat dan sifat liarnya masih bagus, pihak BBKSDA langsung melepasliarkan di kawasan konservasi. Selain itu di hari yang sama, BBKSDA Riau juga melepasliarkan python reticulatus yang ditangkap masyarakat di Kecamatan Bunut, Kabupaten Pelalawan. Ular sepanjang tujuh hingga delapan meter ini juga ditemukan di area kebun masyarakat dan jauh dari pemukiman warga.
"Karena ditemukan agak jauh dari pemukiman warga, keberadaan sebetulnya masih aman. Namun karena berada di area kebun, masyarakat beramai-ramaimengevakuasinya," pungkasnya.