REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya menerjunkan dokter hewan untuk memeriksa ternak guna mencegah berkembangnya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak di Kota Pahlawan, Jawa Timur.
Dokter hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya Rizal Maulana Ishaq di Surabaya, Kamis (12/5/2022), mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan atau pengecekan hewan ternak di beberapa lokasi peternakan, salah satunya di Kecamatan Pakal, Surabaya pada Rabu (11/5/2022).
"Ada delapan sapi ternak di Pakal yang dinyatakan sehat setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan kesehatan mulai dari pengecekan suhu, kondisi sapi, hingga pemberian vitamin serta antibiotik yang disuntikkan di bagian leher sapi," kata dia.
Rizal mengatakan, terdapat beberapa tahapan dalam pemeriksaan kewaspadaan PMK di antaranya melihat keadaan sapi terlebih dahulu.
"Apakah sapi sedang dalam posisi berdiri atau sedang duduk? Selanjutnya dilakukan pemeriksaan pada daerah sekitar mulut. Kalau daerah sekitar mulut tidak ada bercak-bercak merah seperti luka yang mengeluarkan darah maka hewan tersebut masuk dalam kategori aman atau hewan sehat," ujar Rizal.
Pemeriksaan selanjutnya pada bagian yang sama pada daerah sekitar mulut, apakah mengeluarkan busa atau tidak? Sebab, kata dia, hewan yang telah terjangkit PMK akan sering mengeluarkan air liur. Hal ini karena hewan yang terjangkit tidak memiliki nafsu makan.
"Maka menyebabkan suasana dari tubuhnya asam, jadi mengeluarkan liur yang cukup banyak dan sapi-sapi yang diperiksa hari ini tidak ada tanda-tanda tersebut," kata dia.
Pemeriksaan juga dilakukan pada tubuh bagian bawah atau di bagian kaki sapi. Dokter hewan akan melihat, apakah terdapat luka atau tidak? Jika tidak terdapat luka maka sapi tersebut masuk dalam kategori aman atau sehat. Hanya saja, terdapat dua ekor sapi yang kedapatan memiliki luka pada bagian kaki.
"Tapi saat kami cek, luka ini diakibatkan goresan paving, biasanya setelah posisi duduk ke posisi berdiri rawan terjadi goresan. Tetapi secara keseluruhan, semua sapi yang kami cek dinyatakan sehat," kata dia.
Untuk sapi-sapi yang sehat diberikan suntikan vitamin, sedangkan untuk beberapa sapi yang mengalami luka atau goresan akan diberikan suntik vitamin dan suntik antibiotik untuk mempercepat pengeringan luka.
"Secara keseluruhan, delapan sapi milik peternak dinyatakan sehat. Hanya tinggal menunggu lukanya segera kering," ujar dia.