Rabu 11 May 2022 20:12 WIB

100 Lapak Pasar Ciputat Ludes Terbakar, Api Padam dalam 2 Jam

Kurang lebih ada 100 lapak sayuran dan daging ludes dalam insiden kebakaran.

Rep: Eva Rianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Kondisi Pasar Ciputat di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang alami kebakaran, Rabu (11/5) sore.
Foto: Republika/Eva Rianti
Kondisi Pasar Ciputat di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang alami kebakaran, Rabu (11/5) sore.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Insiden kebakaran yang melanda Pasar Ciputat di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada Rabu (11/5) sore menyebabkan sejumlah lapak pedagang ludes dilalap si jago merah. Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Tangsel mencatat ada sekitar 100 lapak pedagang yang terbakar dalam insiden tersebut. 

"Kurang lebih ada 100 lapak, kayak lapak-lapak sayuran dan daging," ujar Komandan Pleton (Danton) Tim Bravo Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangerang Selatan, Nuruddin di lokasi kebakaran, Rabu (11/5/2022).

 

Kebakaran itu terjadi pada sekira pukul 16.30 WIB. Proses pemadaman api berlangsung sekitar dua jam, berlanjut pada proses pendinginan. Pantauan Republika.co.id saat pukul 18.00 WIB, api masih tampak membara di TKP, asap pun mengepul ke udara. Sejumlah warga terlihat menyelamatkan barang-barang miliknya, dan masyarakat yang menyaksikan proses pemadaman pun tampak ramai. Garis polisi atau police line dipasang di TKP.  

 

"Proses pemadaman kurang lebih dua jam. Kami menurunkan 13 unit mobil pemadam kebakaran dari Damkar Tangsel, dibantu dengan lima unit dari DKI, dan satu unit dari Depok," kata dia. 

 

Berdasarkan informasi yang dihimpun, penyebab kebakaran diduga lantaran arus pendek atau korsleting listrik. "Info terakhir kita terima itu karena korsleting listrik dari lapak yang ada di belakang," kata dia. 

 

Damkar Tangsel mencatat tidak ada korban jiwa atau korban luka-luka atas insiden tersebut. Adapun kerugian materiel belum bisa ditaksir angkanya. "Enggak ada korban jiwa," tegasnya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement