Rabu 11 May 2022 16:47 WIB

Pemkot Jaktim Sediakan 200 Unit Rusun Bagi Korban Kebakaran Pasar Gembrong

Sudah 90 KK korban kebaran yang mendaftar pindah sementara ke Rusun CBU.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Warga mencari puing-puing bangunan di lokasi terdampak kebakaran di kawasan Pasar Gembrong, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (25/4/2022).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga mencari puing-puing bangunan di lokasi terdampak kebakaran di kawasan Pasar Gembrong, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (25/4/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga korban kebakaran Pasar Gembrong di RW 01 Kelurahan Cipinang Besar Utara (CBU), Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur (Jaktim), antusias untuk pindah sementara ke Rumah Susun (Rusun) CBU. Kebakaran yang menghanguskan kios pedagang itu terjadi pada akhir Ramadhan 1443 Hijriyah.

Ketua RW 01 Kelurahan CBU, Maju Saiman Hutabarat mengatakan, sudah ada puluhan kepala keluarga yang telah mendaftarkan diri untuk pindah ke Rusun CBU. "Sampai sekarang sudah ada 90 KK (kepala keluarga) yang sudah mendaftar untuk dipindah sementara ke rusun. Proses pendaftaran masih berjalan," kata Maju di Jakarta, Rabu (11/5/2022).

Yongki, sapaan akrab Maju, menuturkan, pemindahan sementara warga ke Rusun CBU itu dilakukan hingga proses revitalisasi permukiman korban kebakaran Pasar Gembrong rampung. Sembari menunggu perbaikan lokasi pasar yang hangus, warga dibolehkan tinggal sementara di Rusun CBU.

Ketua RT 06, RW 01 Mugiharto menjelaskan, berdasarkan informasi dari Pemerintah Kota (Pemkot) Jaktim, tersedia sebanyak 200 unit bagi warga korban kebakaran Pasar Gembrong di Rusun CBU. "Kebetulan dapat jatah 200 unit (Rusun CBU). Nanti kalau memang ada sisa buat pengontrak (bisa). Kan ada yang ngambil ada yang enggak, memang enggak semua ngambil," ujar Mugiharto.

Meski begitu, menurut Mugiharto, untuk sekarang belum dapat dipastikan jumlah warga yang dipindahkan sementara ke Rusun CBU karena proses pendaftaran masih berlangsung. "Kita masih proses pendaftaran, tapi mayoritas warga setuju untuk dipindahkan ke Rusun CBU. Tinggal di sana gratis yang bayar token listrik aja," tutur Mugiharto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement