Rabu 11 May 2022 15:12 WIB

BP2MI Makassar Catat 500 Pekerja Indonesia Dideportasi dari Malaysia

PMI dari Sabah berlabuh di Pelabuhan Parepare, dari Sarawak di Pelabuhan Makassar.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Sejumlah pekerja migran Indonesia (PMI) bermasalah turun dari truk Imigresen Malaysia saat tiba di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Kamis (28/4/2022). Para pekerja Indonesia dideportasi karena masalah perizinan.
Foto: ANTARA/Jessica Helena Wuysang
Sejumlah pekerja migran Indonesia (PMI) bermasalah turun dari truk Imigresen Malaysia saat tiba di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Kamis (28/4/2022). Para pekerja Indonesia dideportasi karena masalah perizinan.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menyatakan, sekitar 500 pekerja migran Indonesia (PMI) akan kembali dideportasi dari Malaysia, karena persoalan keabsahan dokumen keimigrasian dan lainnya. Koordinator Pemulangan PMI UPT BP2MI Makassar, Purworini Indah Setyasih mengatakan, pihaknya siap memfasilitasi kepulangan PMI ke daerah masing-masing.

"Informasi dari KJRI Malaysia, akan kembali dilakukan deportasi namun memang belum diketahui jadwal pastinya. Intinya kami siap memfasilitasi hingga sampai ke daerah masing-masing," ujarnya di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu (11/5/2022).

Purworini menjelaskan, kepulangan para PMI yang dideportasi memang terjadi secara rutin setiap bulan. Adapun para kerja yang dideportasi itu pada umumnya karena persoalan kelengkapan dokumen, seperti masuk ilegal, sakit, atau pun meninggal dunia. Seluruh PMI dari Malaysia, sambung dia, tiba di Pelabuhan Parepare, Sulsel.

Setelah rombongan PMI tiba, sambung dia, kemudian diambil alih pemulangannya oleh BP2MI sesuai wilayah kerja masing-masing. "Kami dari BP2MI Makassar tentunya sesuai wilayah kita yakni mencakup Sulawesi, Maluku, Papua. Untuk wilayah Jawa tentunya ada UPT BP2MI Serang yang akan memfasilitasi," ujar Purworini.

Kepala UPT Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Makassar, Agus Bustami menyebutkan, sebanyak 380 PMI telah tiba di Sulsel menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah. Para PMI berasal dari wilayah Malaysia timur, yakni Sabah sekitar 300 orang dan dari Sarawak 50 orang.

Adapun sebanyak 30 orang PMI berasal dari negara Timur Tengah. Agus menjelaskan, ratusan PMI asal Sulsel itu datang melalui beberapa rute, seperti Pelabuhan Parepare bagi yang berasal dari Sabah dan yang berasal dari Sarawak, Malaysia melalui Pelabuhan Makassar.

Ratusan PMI selanjutnya berangkat ke berbagai daerah tujuan seperti Makassar, Kabupaten Bone, Gowa, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba Sinjai, Luwu Raya, Tana Toraja, Pinrang, Barru, Pangkep, Wajo, Soppeng. Termasuk ke beberapa daerah di provinsi tetangga, seperti Polman, Majene, Mamuju, Sulawesi Barat maupun Sulawesi Tenggara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement