REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, berdasarkan pemantauan protokol kesehatan menjelang cuti bersama hingga Idulfitri pada 24-30 April dan 1-7 Mei 2022 terjadi kenaikan jumlah orang yang dipantau dan ditegur di tempat wisata hingga dua kali lipat.
Wiku menyebut, dari angka kepatuhan selama pelaksanaan cuti bersama dari 27 provinsi diketahui masih terdapat 49,5 persen masyarakat yang tidak patuh memakai masker pada area restoran atau kedai.
“Sedangkan pada area pemukiman sebanyak 22,1 persen masyarakat yang tidak patuh,” ujar Wiku saat konferensi pers, dikutip pada Rabu (11/5).
Selain itu, mobilitas masyarakat keluar rumah saat libur lebaran 2022 sebesar 48,1 persen. Sedangkan mobilitas pada lebaran di tahun sebelumnya sebesar 3,64 persen. Hal ini menunjukan terjadinya peningkatan mobilitas yang cukup tinggi sebesar 44,46 persen.
Peningkatan mobilitas yang tinggi saat lebaran ini pun berdampak positif terhadap perekonomian. Hal ini ditunjukan dengan indeks belanja mandiri sebesar 31 persen.
Kendati demikian, Wiku mengingatkan, peningkatan mobilitas ini juga dapat berdampak pada peningkatan kasus Covid-19. Karena itu, ia mengimbau masyarakat agar terus menerapkan protokol kesehatan baik memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pasca lebaran.