REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Sejumlah destinasi wisata di Kota Cirebon mengalami peningkatan kunjungan yang signifikan selama libur Lebaran Idul Fitri 1443. Instansi terkait pun akan mengupayakan agar Kota Cirebon ke depannya tidak hanya sebagai lokasi transit, melainkan sebagai destinasi.
Kepala Bidang Pariwisata Disbudpar Kota Cirebon, Hanry David, mengatakan, rekapitulasi jumlah wisatawan hingga kini masih dilakukan. Namun, dia memastikan rekapitulasi data wisatawan di objek wisata ada peningkatan signifikan, terutama di empat objek wisata yang dilakukan pendataan.
Empat destinasi wisata yang dimaksud adalah Taman Goa Sunyaragi, Keraton Kasepuhan, Keraton Kacirebonan, dan Waterland Ade Irma Suryani.
‘’Total pengunjung 20.413 orang terhitung 1-8 Mei 2022. Jumlah ini meningkat lima kali lipat dari biasanya. Misal wisata Goa Sunyaragi, biasanya capaian seribu wisatawan itu sebulan, tapi sekarang bisa sehari,’’ kata David, Selasa (10/5/2022).
Sedangkan untuk tingkat keterisian kamar atau okupansi hotel, terang Hanry, angka tertinggi terjadi pada 4-5 Mei 2022, yakni mencapai 84-85 persen. Total rata-rata okupansi hotel sejak 1-8 Mei 2022 mencapai 71,8 persen.
‘’Ada 59 hotel yang dilakukan rekapitulasi data okupansi. Data rekapitulasi juga bakal disampaikan ke pemerintah provinsi dan pusat,’’ kata David.
Hanry mengungkapkan, capaian peningkatan jumlah wisatawan itu menjadi momen kembalinya peningkatan kunjungan wisatawan di Kota Cirebon. Selain itu, pihaknya juga perlu melakukan evaluasi.
‘’Evaluasi di antaranya tentang bagaimana tata cara menerima tamu dan membentuk pelanggan setia. Pendatang tidak transit, tapi menjadikan Kota Cirebon sebagai destinasi,’’ kata David.
David berharap, upaya untuk meningkatkan iklim pariwisata bisa berjalan baik karena pengembangan pariwisata merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Daerah Kota Cirebon.