Selasa 10 May 2022 15:43 WIB

TPA Cipayung Sedang Ditata, Arus Keluar-Masuk Truk Sampah Dibatasi

Arus keluar masuk truk pengangkut sampah dibatasi, terhitung sejak 2-15 Mei.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas membawa keranjang sampah di TPA Cipayung, Depok, Jawa Barat. ilustrasi. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung saat ini sedang dilakukan penataan guna mencegah longsoran sampah.
Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Petugas membawa keranjang sampah di TPA Cipayung, Depok, Jawa Barat. ilustrasi. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung saat ini sedang dilakukan penataan guna mencegah longsoran sampah.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung saat ini sedang dilakukan penataan guna mencegah longsoran sampah. Untuk memperlancar kegiatan tersebut, arus keluar masuk truk pengangkut sampah dibatasi, terhitung sejak 2-15 Mei 2022.

"Sebenarnya bukan penutupan total. Hanya kita batasi dan atur untuk keluar masuk truk sampah. Hal ini karena kami sedang melakukan penataan di kawasan TPA Cipayung agar sampah yang ada bisa tertata dan tidak menimbulkan longsor," ujar Kepala UPTD TPA Cipayung Ardan Kurniawan, di Kantor TPA Cipayung, Kota Depok, Selasa (10/5/2022).

 

Menurut Ardan, pembatasan ini sengaja dilakukan saat libur lebaran karena sebagian besar masyarakat tengah melakukan mudik sehingga terjadi pengurangan sampah yang masuk ke TPA Cipayung.

 

"Sebagian besar masyarakat sedang ke luar kota, sehingga sampah yang masuk ke TPA Cipayung berkurang. Rata-rata sampah yang masuk ke TPA Cipayung per harinya hanya 200 ton. Kalau hari biasa bisa mencapai 1.000 ton per hari," ucap dia. 

 

Dengan adanya penataan ini, pihaknya berharap sampah yang ada tidak membahayakan pekerja. Selain itu, juga bisa menampung sampah yang masuk setiap harinya.

 

"Meskipun sudah overload, mudah-mudahan penataan ini bisa sedikit memberikan kapasitas untuk sampah yang akan masuk. Kami juga berharap Nambo bisa segera dibuka, agar kami bisa melakukan pembuangan sampah ke sana," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement