Senin 09 May 2022 16:24 WIB

Pengamat: Ganjar Tampaknya Sudah Disisihkan dari PDIP

Ganjar Pranowo tak hadir dalam acara halal bihalal di FPD PDIP Jawa Tengah (Jateng)

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Teguh Firmansyah
Gubernur Jawa tengah, Ganjar Pranowo saat menggelar acara halal bihalal pada hari pertama masuk kerja usai libur hari raya Idul Fitri 1443 Hijriah, di gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Senin (9/5). Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid dengan para pemangku kebijakan di Pemerintaha Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah.
Foto: Humas Pemprov Jateng
Gubernur Jawa tengah, Ganjar Pranowo saat menggelar acara halal bihalal pada hari pertama masuk kerja usai libur hari raya Idul Fitri 1443 Hijriah, di gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Senin (9/5). Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid dengan para pemangku kebijakan di Pemerintaha Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga mengatakan ketidakhadiran Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam acara halal bihalal di FPD PDIP Jawa Tengah (Jateng) menguatkan spekulasi hubungannya dengan PDIP sudah sangat rendah. Sehingga terlihat Ganjar memang sudah disisihkan dari PDIP.

"Alasan ketidakhadiran Ganjar karena memantau arus balik, sangatlah tidak logis. Sebab, sehari sebelumnya Ganjar masih punya waktu untuk bersilaturahmi ke PP Muhammadiyah di Jogjakarta," katanya pada Senin (9/5).

Baca Juga

Kemudian, ia melanjutkan, kehadiran semua kepala daerah di Jateng juga menguatkan spekulasi rendahnya hubungan Ganjar dan PDIP. Bisa jadi Ganjar memang tidak diundang dalam acara tersebut.

"Kemungkinan itu sangat besar karena hubungan Ganjar dan Bambang Pacul belakangan ini memang tidak baik. Bambang Pacul tampaknya sudah tidak menganggap lagi Ganjar sebagai kader PDIP," kata dia.

Ia menambahkan dugaan tersebut sebenarnya sudah makin jelas ketika Puan Maharani meresmikan pompa air bersih di Wonogiri juga tidak dihadiri Ganjar. Padahal Wonogiri itu masih wilayah kekuasaan Ganjar.

"Jadi, Ganjar tampaknya memang sudah disisihkan dari PDIP. Hal itu terjadi karena Ganjar dinilai tidak peka keinginan DPP yang menginginkan Puan sebagai calon kuat dari PDIP pada Pilpres 2024," ujar dia.

Ganjar dianggap tetap membangkang karena terus mengerahkan relawannya untuk Pilpres 2024. Sikap dan tindakan Ganjar dinilai oleh DPP PDIP sebagai kader yang tidak loyal.  "Karena itu, Bambang Pacul sebagai Ketua DPD PDIP Jateng wajar memberi sanksi kepada Ganjar dengan cara mengucilkannya. Sebab, Bambang Pacul itu loyalis Puan dan akan mengamankan Puan untuk menjadi capres PDIP pada Pilpres 2024," kata dia.

Sebelumnya diketahui, DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah hari ini, Sabtu (7/5/2022) menggelar halal bihalal antar kepala daerah Jateng di Semarang. Namun, dalam acara tersebut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo justru berada di Gowa, Sulawesi Selatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement