Sabtu 07 May 2022 07:43 WIB

Paman Birin Bangga Kebersamaan Masyarakat Persiapkan Haul Ulama

Nilai-nilai gotong royong seperti ini harus kita dukung dan lestarikan.

Paman Birin juga senang ikut bergotong royong bersama masyarakat terutama dalam mempersiapkan hari besar keagamaan seperti menjelang Ramadhan atau menyambut haul para ulama.
Foto: Pemprov Kalsel
Paman Birin juga senang ikut bergotong royong bersama masyarakat terutama dalam mempersiapkan hari besar keagamaan seperti menjelang Ramadhan atau menyambut haul para ulama.

REPUBLIKA.CO.ID, MARTAPURA -- Sederhana dan bersahaja. Kesan pribadi ini melekat pada sosok pria bernama lengkap H Sahbirin Noor atau akrab disapa Paman Birin.

Gubernur Kalimantan Selatan ini dalam setiap kesempatan selalu berusaha menebar kebaikan. Gemar membantu dan senang berada di tengah rakyat merupakan salah satu ciri khas kepemimpinannya.

Paman Birin juga senang ikut bergotong royong bersama masyarakat terutama dalam mempersiapkan hari besar keagamaan seperti menjelang Ramadhan atau menyambut haul para ulama.  

Seperti yang ia lakukan pada Ahad (7/5/2022) jelang subuh. Bersama warga Dalam Pagar Ulu, Martapura Timur, Kabupaten Banjar, ia ikut mempersiapkan konsumsi berupa Nasi Samin untuk jemaah Haul ke 216 Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari atau Datu Kalampayan.

Kalimantan Selatan merupakan salah satu daerah  di Indonesia yang dikenal banyak melahirkan ulama ulama besar. Ulama itu di antaranya almarhum Guru Sekumpul dan Datu Kalampayan. Setiap digelar haulan, ribuan jamaah akan berdatangan dari berbagai daerah terutama dari Kalsel dan sekitarnya.

Ditemani Staf Khusus Gubernur Kalsel H Achmad Maulana dan kolega, Paman Birin turut memantau sejumlah tempat persiapan Haul Datu Kalampayan. Secara spontan dan tanpa direncanakan, Gubernur Kalsel ikut berbaur mempersiapkan konsumsi nasi Samin untuk para jamaah haul.

Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor di sela kegiatan mengaku bangga dengan partisipasi atau kebersamaan masyarakat dalam menyambut atau mempersiapkan kegiatan haul para ulama atau habib. "Nilai-nilai gotong royong seperti ini harus kita dukung dan lestarikan. Sebab gotong royong dalam bentuk apapun adalah bernilai ibadah dan warisan pejuang atau  orangtua kita," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement