Jumat 06 May 2022 22:26 WIB

Perhatian Puan ke Pemuda Muhammadiyah Dinilai Bukanlah Hal Aneh

Puan Maharani adalah cucu Sukarno yang juga dekat dengan Muhammadiyah.

Perhatian besar Ketua DPR RI Puan Maharani kepada Muhammadiyah dinilai wajar, karena Puan adalah anak Bung Karno yang dekat dengan Muhammadiyah.
Foto: DPR RI
Perhatian besar Ketua DPR RI Puan Maharani kepada Muhammadiyah dinilai wajar, karena Puan adalah anak Bung Karno yang dekat dengan Muhammadiyah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Sunanto, menilai Ketua DPR Puan Maharani cukup besar memberikan perhatian terhadap terhadap Muhammadiyah. Hal ini tidak mengherankan karena Puan adalah cucu Bung Karno.

Sunanto menyampaikan terima kasih kepada Puan atas perhatian tersebut. "Mbak Puan telah memberikan atensi khusus atas perjuangan dakwah Pemuda Muhammadiyah, baik dakwah kemanusiaan maupun dalam men-syiarkan islam moderat serta islam yang berkemajuan," kata Cak Nanto, dalam siaran pers yang diterima Republika, Jumat (6/5/2022).

Dalam peringatan Harlah ke-90 Pemuda Muhammadiyah pada 2 Mei lalu, Puan sempat menyampaikan pernyataan khusus untuk Muhammadiyah. Ketua DPP PDIP ini berharap keberadaan Pemuda Muhammadiyah sebagai organisasi sayap Muhammadiyah  bisa berkontribusi bagi kemajuan bangsa.

Puan juga hadir dan membuka Rapat Konsolidasi Nasional Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah pada Desember 2020 lalu. Tahun lalu pun Puan hadir di Resepsi Dirgahayu Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia yang diselenggarakan secara virtual oleh Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah.

Perhatian khusus Puan kepada Pemuda Muhammadiyah, menurut Cak Nanto, bukanlah hal yang mengherankan. Hal ini karena kakeknya, Bung Karno memiliki kedekatan dengan PP Muhammadiyah.

"Menyebut nama Indonesia tidak akan lepas dari dari sosok Bung Karno, tokoh yang menjadi kebanggaan kader-kader muda Muhamamdiyah yang juga merupakan kakek kandung Mbak Puan,” ungkap Cak Nanto.

Bung Karno adalah kader Persyarikatan Muhammadiyah. Dalam banyak catatan sejarah, Bung Karno menganggap KH. Ahmad Dahlan sebagai sosok revolusioner yang membawa nilai Islam yang progresif serta inklusif. Hal itu selaras dengan gagasan besar Bung Karno kala itu.

"Perjuangan Bung Karno dalam membangun bangsa dan negara tentunya tidak lepas dari semangat dakwah Islam berkemajuan yang menjadi pondasi perjuangan Muhammadiyah," kata dia.

Semangat perjuangan Bung Karno itu lah yang kemudian menjadi  pertautan hati dan jiwa antara kader Pemuda Muhammadiyah dengan Puan Maharani, dalam rangka bersinergi dan bersama membangun bangsa.

"Semoga hingga hari-hari esok, hubungan erat antara kader Pemuda Muhammadiyah dan Mba Puan Maharani bisa terus terjalin dalam berbagai program perjuangan yang bertujuan untuk mengajak pada kebaikan dan menampilkan islam yang sejuk, islam yang rahmatan lil ‘alamin,”  papar Cak Nanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement