Ahad 01 May 2022 10:55 WIB

Semarak Mudik Saat Pandemi di Terminal Kalideres

Pengelola Terminal Kalideres mencoba mempersiapkan arus mudik dengan matang.

Pemudik membawa barang bawaannya menuju bus di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (28/4/2022). Pemudik terus berdatangan ke Terminal Kalideres yang puncaknya akan terjadi pada H-3 Lebaran 2022 atau Jumat (29/4).
Foto: ANTARA/Muhammad Iqbal
Pemudik membawa barang bawaannya menuju bus di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (28/4/2022). Pemudik terus berdatangan ke Terminal Kalideres yang puncaknya akan terjadi pada H-3 Lebaran 2022 atau Jumat (29/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ritual mudik kembali digelar setelah Presiden Joko Widodo memutuskan bahwa masyarakat diperbolehkan mudik tahun ini. Momen tersebut menjadi istimewa, mengingat mudik dilarang pada dua kali Lebaran terakhir karena pandemi Covid-19.

Terminal Kalideres, Jakarta Barat, menjadi salah satu tempat yang memberikan layanan mudik menggunakan transportasi darat bagi masyarakat yang ingin pulang ke kampung halaman.

Beroperasi sejak 1985, Terminal Kalideres terbilang konvensional dalam hal penyediaan sarana dan prasarana. Namun, pengelola terminal tak patah arang untuk memberikan layanan terbaik dalam menyambut para pemudik.

Boleh dibilang, pengelola Terminal Kalideres mempersiapkan arus mudik dengan matang. Mulai dari memastikan kondisi kesehatan pengemudi, kondisi kendaraan yang layak jalan, menyediakan fasilitas ibadah, fasilitas pengecekan kesehatan, bus tambahan, pengamanan maksimal, pengecekan protokol kesehatan, hingga fasilitas hiburan, dapat dinikmati oleh para penumpang.

Pengemudi prima

Pengelola Terminal Kalideres memastikan pengemudi dalam kondisi prima dengan melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum bertugas membawa penumpang ke daerah tujuan masing-masing.

"Semua pengemudi kami tes urine dan periksa kesehatan untuk memastikan kondisinya prima sebelum berangkat," kata Kepala Terminal Kalideres Revi Zulkarnain ditemui Antara di Jakarta, Sabtu. Setiap pengemudi yang akan bertugas, diarahkan menuju pos pemeriksaan urine untuk memastikan bahwa pengemudi negatif narkotika dan obat terlarang.

Selain itu, pengemudi mengikuti pengecekan tekanan darah, gula darah, serta tes keseimbangan. Hasil pemeriksaan urine seluruh pengemudi dinyatakan negatif hingga H-2 atau Sabtu (30/4). Namun, terdapat beberapa pengemudi yang mengalami tekanan darah tinggi.

Selain itu, tim kesehatan dari Pusat Kesehatan Masyarakat Jakarta Barat juga memastikan bahwa pengemudi telah menerima vaksin Covid-19, yakni dosis 1, dosis 2, dan vaksin booster.

Selain pengemudi, pengelola Terminal Kalideres juga memastikan bus yang berangkat dalam kondisi layak jalan.Untuk itu, bus yang akan diberangkatkan harus lolos dalam pemeriksaan dan pengujian kelayakan bus yang dilakukan oleh tim pengecekan kendaraan (rancek) dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek.

"Kami pastikan bus yang berangkat dari Terminal Kalideres layak jalan sehingga penumpang yang diangkut bisa selamat sampai tujuan," ujar Revi.

Cek kesehatan

Terdapat beberapa fasilitas kesehatan yang tersedia di Terminal Kalideres. Salah satunya diberikan Palang Merah Indonesia (PMI).

PMI membuka Posko Siaga Lebaran dengan memberikan fasilitas kesehatan gratis untuk pemudik di Terminal Kalideres berupa pengecekan kesehatan umum, cek tensi darah dan layanan ambulan.

"PMI hadir untuk melayani kesehatan secara gratis untuk masyarakat yang mudik di Terminal Kalideres," kata Petugas PMI di Terminal Kalideres Irfan Fauzi.

Selain itu, PMI juga membagikan masker dan vitamin yang diberikan secara gratis kepada para pemudik di Terminal Kalideres.Sejak beroperasi pada H-7 atau Senin (25/4) hingga H-2 atau Sabtu (30/4), PMI telah memberikan layanan kesehatan kepada lebih dari 100 orang pemudik di Terminal Kalideres.

"Untuk layanan sudah diberikan kepada 100 orang lebih. Untuk ambulan Alhamdulillah belum digunakan. Namun selalu kami siapkan," ujar Irfan.

Pemudik memiliki tensi darah tinggi ketika diperiksa petugas kesehatan PMI. Menurut Irfan, pemudik mengaku sempat stres karena terlalu lama menunggu bus untuk mudik. Jika ditemukan pemudik dengan tensi darah tinggi, maka dokter dari PMI akan memberikan obat untuk menurunkan tensi pemudik tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement