REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON -- Pihak pengelola tol Tangerang-Merak PT Marga Mandalasakti (MMS) menyatakan, bahwa puncak arus mudik di Gerbang Tol (GT) Cikupa dan GT Merak tidak sesuai prediksi sebelumnya yaitu mulai tanggal 29 April 2022 atau H-2 Lebaran.
Kepala Departemen Manajemen CSR dan Humas Astra Infra Toll Road Tangerang-Merak PT MMS Uswatun Hasanah menyebut, bahwa jumlah kendaraan yang keluar dari GT Merak per-24 jam mulai Jumat (29/4) pukul 07.00 WIB sampai Sabtu (30/4) pada jam yang sama hanya 10.519 unit. Jumlah tersebut masih di bawah total kendaraan per hari yang tercatat keluar dari GT Merak pada 26 April 2022 yaitu 11.249 unit.
Sementara, dalam rentang waktu serupa, jumlah kendaraan yang memasuki GT Cikupa mengarah ke Merak adalah 50.168 unit. Total itu belum melampaui 55.795 kendaraan yang masuk ke Cikupa pada dua hari sebelumnya.
Menurut Uswatun, setidak-tidaknya ada dua hal yang membuat pergeseran prediksi puncak arus mudik tersebut. Pertama, kemungkinan pemudik memilih berangkat lebih awal demi menghindari kemacetan.
"Kemungkinan imbauan untuk cuti atau mudik lebih awal cukup efektif. Itu membuat banyak yang menghindari berangkat pada 29 dan 30 April 2022," tutur Uswatun.
Kedua, khusus di GT Merak, perkiraan puncak arus mudik di sana tak terwujud lantaran adanya rekayasa lalu lintas oleh polisi setelah kendaraan meninggalkan GT Cikupa menuju Merak. Begitu menembus Cikupa, pihak polisi mengarahkan kendaraan-kendaraan tersebut ke Gerbang Tol Cilegon Barat, Gerbang Tol Cilegon Timur, Gerbang Tol Serang Barat atau Gerbang Serang Timur.
"Itu berpotensi menjadi kemungkinan penyebab. Meski begitu, awalnya kami memprediksi GT Merak akan melayani 20 ribu kendaraan pada 29 April 2022 dengan penambahan gardu tandem," tutur Uswatun.
Meski begitu pihak PT MMS menyatakan, bahwa sepanjang 28 April sampai 29 April 2022 pukul 04.00 WIB, ada ekor antrean kendaraan pada kilometer 89-90. Kondisi itu diyakini sebagai dampak dari besarnya volume kendaraan mengarah ke Pelabuhan Merak.