REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Tingkat hunian atau okupansi hotel di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, selama periode Ramadhan 1443 Hijriah mengalami peningkatan yang cukup baik dibandingkan dua tahun sebelumnya.
Salah satunya terjadi di Hotel Amaris Palangka Raya yang tingkat huniannya selama periode Ramadhan meningkat hingga sekitar 25 persen, kata Manajer Hotel Amaris Palangka Raya Andi Febriyoko, di Palangka Raya, Kamis (28/4/2022). "Dibandingkan 2021, tahun ini tingkat hunian periode Ramadhan meningkat, apalagi jika dibanding 2020 awal pandemi Covid-19 yang tingkat hunian menurun drastis," kata Andi.
Meski begitu, Andi mengakui, tingkat hunian yang dicapai saat ini belum sesuai harapan atau target yang rata-rata masih sekitar 40 persen. "Okupansi 40 persen sudah cukup bagus di tengah situasi pandemi. Tapi kami tetap optimistis tingkat hunian ke depan bisa semakin meningkat lagi, apalagi tahun 2022 masih cukup panjang dan diharapkan kebijakan pemerintah semakin mendukung pemulihan ekonomi daerah," jelasnya.
Andi memaparkan, berkaca pada kebiasaan masyarakat Palangka Raya bahwa tingkat hunian relatif stabil serta tidak terjadi lonjakan yang terlalu tajam.
Menurutnya, tipikal masyarakat setempat saat Lebaran, selain berkumpul bersama keluarga, warga juga cenderung melakukan perjalanan wisata ke luar daerah, sehingga kondisi ini cukup mempengaruhi tidak terjadinya lonjakan hunian hotel.
Kendati demikian, ujarnya, Hotel Amaris tetap menyediakan paket menginap khusus selama periode Lebaran untuk menarik minat masyarakat yang sedang melakukan perjalanan mudik yang melewati Palangka Raya dan singgah untuk beristirahat.
Sementara itu, General Manager Hotel Neo Palma Palangka Raya Prima Firmana mengatakan, menjelang periode Lebaran tingkat hunian hotel bisa dikatakan biasa-biasa saja. "Ini fenomena cukup unik, karena di kota ini saat akhir pekan akhir pekan panjang maupun musim ramai (high season) tetap relatif sepi dibanding hari biasa," ujar Prima.
Untuk itu, ke depan perlu peningkatan sinergi bersama antar pemangku kepentingan dalam memacu perkembangan pariwisata daerah sehingga berdampak pada peningkatan aktivitas perekonomian. Prima mengatakan, meski secara umum tingkat hunian hotel di Palangka Raya tidak terlalu tinggi, namun pada hotel Neo Palma yang dikelolanya masih di atas 60 persen.