Rabu 27 Apr 2022 23:50 WIB

Sebut Erick Thohir Mampu Merangkul, Politisi Partai Nasdem: Dia adalah Restorasi Indonesia

Dia menyebut, ET bukan kader partai, tetapi sangat tahu bagaimana menghadapi Parpol.

Menteri BUMN Erick Thohir menyalami jamaah saat tiba untuk menghadiri kegiatan Tabligh Akbar di Masjid At-Thohir, Depok, Jawa Barat, Rabu (27/4/2022). Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Menteri BUMN Erick Thohir menyalami jamaah saat tiba untuk menghadiri kegiatan Tabligh Akbar di Masjid At-Thohir, Depok, Jawa Barat, Rabu (27/4/2022). Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politisi Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago mengatakan, Indonesia membutuhkan pemimpin muda dan cerdas serta bisa merangkul seluruh pihak seperti Erick Thohir. Irma menyebut, Erick Thohir adalah Restorasi Indonesia. 

Irma mengatakan, Erick memang bukan dari Nasdem. Namun, Erick dinilai memiliki sikap hidup dan komitmen membangun bangsa di  jalan Restorasi Indonesia. 

Baca Juga

Istilah Restorasi Indonesia yang menjadi tagline partai Nasdem mencerminkan sikap politik partai tanpa mahar, sikap politik yang tegas dari hitam menjadi putih, dari korupsi menjadi amanah, dan dari pura-pura menjadi jujur.

"Dalam catatan sejarah Pemerintah Republik Indonesia, belum ada satu menteri pun yang berani dan mau melaporkan direksi perusahaan di bawah wewenangnya ke pihak yang berwajib karena kasus korupsi. Inilah sikap politik yang tegas dalam memberantas korupsi dan membersihkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dari praktik-praktik yang tidak terpuji dengan jargon AKHLAK-nya," kata Irma di Jakarta, Rabu (27/4/2022).

"Erick yang saya kenal adalah sosok anak muda sukses, kaya raya, tetapi tetap santun, dan tidak sombong. Beliau tipe yg mau mendengar dan enak diajak diskusi, mau menerima kritik dan masukan," kata Irma. 

Menurut dia, Indonesia butuh pemimpin yang mempersatukan tiga komponen, yakni TNI, Polri dan rakya. Selain itu, Indonesia juga butuh pemimpin yang tahu kebutuhan rakyat, peningkatan sumber daya masyarakat, dan sekaligus kesadaran rakyat dalam bernegara, sehingga tercipta yang namanya sense of belonging rakyat pada negara. "Dan itu semua ada pada Erick Thohir," kata Irma. 

Dia menambahkan, Erick Thohir bukan kader partai, tetapi sangat tahu bagaimana menghargai dan merangkul partai politik. Indonesia butuh pemimpin yang muda, cerdas dan tidak berpihak tetapi merangkul seperti itu agar bisa menghindari Indonesia dari perpecahan. 

"Untuk itu, sekali lagi kita butuh pemimpin yang mampu mempersatukan, dia tidak di kiri ataupun di kanan, dia ada untuk kita semua Indonesia," kata Irma.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement