Rabu 27 Apr 2022 23:25 WIB

Distan Mataram Datangkan 70 Ton Daging Ayam untuk Stabilkan Harga

Harga ayam broiler sudah mencapai Rp 43.000 hingga Rp 46.000 per kilogram.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Pedagang ayam melayani pembeli (ilustrasi). Dinas Pertanian Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mendatangkan 70 ton daging ayam beku dari Jombang, Jawa Timur, sebagai upaya menstabilkan harga.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Pedagang ayam melayani pembeli (ilustrasi). Dinas Pertanian Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mendatangkan 70 ton daging ayam beku dari Jombang, Jawa Timur, sebagai upaya menstabilkan harga.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dinas Pertanian Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mendatangkan 70 ton daging ayam beku dari Jombang, Jawa Timur, sebagai upaya menstabilkan harga dan memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Idul Fitri 1443 Hijriyah.

"Stok ayam beku yang kami datangkan 70 ton ini sekaligus untuk persiapan Lebaran Topat atau Ketupat yang dirayakan sepekan setelah Idul Fitri," kata Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram H Mutawalli di Mataram, Rabu (27/4/2022).

Baca Juga

Stok ayam beku didatangkan untuk menstabilkan harga sebab harga di sejumlah pasar tradisional harga ayam broiler sudah mencapai Rp 43 ribu hingga Rp 46 ribu per kilogram sehingga harus segera diintervensi. Menurut dia, harga ayam broiler masih termasuk normal jika harga jual maksimal Rp 40.000 per kilogram, sehingga kalau sudah di atas Rp 40 ribu per kilogram harus segera diintervensi agar tidak terus naik dan merugikan konsumen.

"Harapan kita setelah kita datangkan ayam beku, harga ayam broiler bisa terus turun menjadi Rp 40 ribu per kilogram, bahkan kalau sudah siang bisa menjadi Rp 38 ribu per kilogram," katanya.

Mutawalli mengatakan, kebutuhan ayam broiler di Kota Mataram selama ini rata-rata mencapai 125 ton per bulan. Dengan rincian 25 ton ayam segar dan 100 ton ayam beku dari luar daerah. Persentase pengiriman ayam beku dari luar daerah lebih tinggi dibandingkan dengan ayam segar, karena produksi petani di daerah ini belum mampu memenuhi kebutuhan pasar.

"Ayam beku yang didatangkan dari luar daerah, banyak menyasar rumah makan, katering, dan pedagang ayam krispy. Ayam beku diminati karena harganya sedikit lebih murah dari ayam segar," kata dia.

Kenaikan harga daging ayam broiler,diakui Niyah seorang pedagang ayam broiler di Pasar ACC Ampenan. Ia mengatakan, harga jual ayam broiler saat ini mencapai Rp 46.000-Rp 47 ribu per kilogram.

Kenaikan itu dipicu karena tingginya permintaan dan harga dari agen juga naik hingga lebih dari Rp 30 ribu per kilogram untuk harga kotor, yang bisanya di bawah harga itu. "Kalau ada rencana pemerintah mendatangkan daging ayam beku, kita bersyukur karena bisa imbangi harga ayam broiler. Apalagi, kebutuhan masyarakat akan terus berlanjut sampai Lebaran Topat," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement