Selasa 26 Apr 2022 19:02 WIB

Survei Indikator: Elektabilitas Erick dan Sandiaga Bersaing di Bursa Capres

Berdasarkan survei terbaru Indikator, elektabilitas Ganjar Pranowo teratas.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Andri Saubani
Sandiaga Uno bersama dengan Erick Thohir. Berdasarkan survei Indikator Politik, keduanya memiliki elektabilitas yang sama. (ilustrasi)
Foto: Dok Istimewa
Sandiaga Uno bersama dengan Erick Thohir. Berdasarkan survei Indikator Politik, keduanya memiliki elektabilitas yang sama. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas 19 nama calon presiden (capres) 2024. Dalam hasil survei tersebut, elektabilitas Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bersaing ketat dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno. 

Keduanya sama-sama memperoleh elektabilitas 2,4 persen. "Sandiaga (elektabilitasnya) juga turun dibanding Februari 2022. Erick trennya naik jadi 1,3 persen di Februari jadi 2,4 persen (di April 2022)," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, secara daring, Selasa (26/4/2022).

Baca Juga

Elektabilitas Erick kini berada di bawah Ganjar Pranowo (26,7 persen), Prabowo Subianto (23,9 persen), Anies Baswedan (19,4 persen), RIdwan Kamil (3,5 persen), dan Agus Harimurti Yudhoyono (3,2 persen).

"Apa yang menjelaskan elektabilitas Erick meningkat salah satunya karena popularitasnya meningkat," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi secara daring, Selasa.

Selain itu tren kedikenalan Erick Thohir juga mengalami kenaikan cukup signifikan. Tingkat kedikenalan Erick naik dari 44 persen pada Februari 2022 ke angka 53,6 persen pada April 2022.

"Erick itu tingkat kedikenalannya juga tinggi tetapi belum maksimal baru 53 persen," ujarnya.

Untuk diketahui survei dilakukan pada 14-19 April 2022. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka langsung menggunakan metode multistage random sampling

Survei melibatkan 1.220 responden dengan margin of error sebesar plus minus 2,9 persen. Tingkat kepercayaan mencapai 95 persen. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement