Senin 25 Apr 2022 07:52 WIB

Ke Kampung Mongol, Menko Muhadjir Berpesan Warga Jalankan KB

Muhadjir didampingi Bima mengelilingi kampung padat penduduk di Kota Bogor.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Prof Muhadjir Effendy.
Foto: Prayogi/Republika.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Prof Muhadjir Effendy.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengunjungi RT 04, RW 06 Kampung Mongol, Kelurahan Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor pada Ahad (25/4/2022), untuk memastikan tingkat kesejahteraan masyarakat di lokasi tersebut. Muhadjir didampingi Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengelilingi kampung padat penduduk tersebut.

Muhadjir dengan sabar sejak sekitar pukul 15.00 WIB mengelilingi gang per gang rumah dengan struktur bangunan berdempetan untuk menyapa warga sambil menanyakan sejumlah bantuan sosial pemerintah yang didapatkan warga. Beberapa warga menyatakan belum masuk dalam Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Ada pula yang mengadu memiliki kartu PKH, namun tidak aktif. Warga Kampung Mongol rata-rata bermata pencaharian buruh tidak tetap, seperti tukang bangunan, penyapu pinggir jalan Tol Jagorawi, hingga pemulung. Dalam satu RT tersebut terdapat 317 kartu keluarga (KK) dan yang menjadi titik lokasi kunjungan Muhadjir sebanyak 197 KK.

Kepada setiap warga, Muhadjir berpesan agar menjalankan program Keluarga Berencana (KB), karena didapatkan masih banyak warga yang memiliki anak lebih dari dua orang. "Anaknya berapa, kalau lebih dari dua sudah disetop ya, cukup jangan tambah lagi," ujarnya.

Muhadjir pun memerintahkan bawahannya mendata warga yang belum mendapatkan bantuan sosial, jaminan kesehatan, dan lain-lain. Dia disambut warga di depan Pos Yandu Dahlia tempat warga Kampung Mongol berkonsultasi masalah kesehatan anak balitanya.

Muhadjir disambut dengan nyanyian. Pembimbing PHK setempat menyampaikan terdapat 77 orang balita dengan satu orang berstatus gizi buruk dan beberapa lainnya mengalami kekerdilan. "Sehat-sehat ya, ayo semangat menyanyinya untuk anaknya," kata mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement