Selasa 03 May 2022 07:04 WIB

Polda NTB Ajak Masyarakat Hentikan Aksi Teror Panah di Bima

Teror panah menjadi hantu menakutkan masyarakat di Kabupaten dan Kota Bima.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kabid Humas Polda NTB, Kombes Artanto (tengah).
Foto: Antara
Kabid Humas Polda NTB, Kombes Artanto (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB), Kombes Artanto mengajak segenap komponen masyarakat untuk mendukung penghentian aksi teror panah. Aksi tersebut menjadi hantu menakutkan masyarakat di Kabupaten dan Kota Bima, dalam dua bulan terakhir.

"Sebenarnya polisi sudah melakukan banyak upaya untuk mengatasi hal ini. Mulai dari upaya preemtif, preventif hingga represif sekalipun. Namun, semua itu belum juga bisa menghentikan permasalahan," kata Artanto dikutip melalui keterangan tertulis yang diterima di Kota Mataram, Provinsi NTB, Sabtu (23/4/2022).

Karena itu, Artanto mewakili jajaran yang bertugas di wilayah hukum Kabupaten dan Kota Bima berharap dukungan dan keterlibatan segenap komponen masyarakat, termasuk meminta perhatian dari pemerintah. "Mari kita dudukkan bersama, melihat apa yang menjadi biang persoalan dan bagaimana solusi pergerakannya," ujarnya.

Dalam dua bulan terakhir, polisi mencatat ada ratusan anak panah dan ketapel yang menjadi barang sitaan. Pelakunya banyak berasal dari golongan anak yang masih berstatus pelajar SMP hingga SMA. Insiden terakhir pada Jumat (22/4), Tim Puma Satreskrim Polres Bima menangkap empat anak muda, yang tiga di antaranya masih di bawah umur. Mereka ditangkap karena diduga melakukan penganiayaan dengan menggunakan parang dan panah.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement