REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, menilai perempuan memiliki peran yang besar pada sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Dalam webinar Kartini Day Women in Digital Entrepreneurshippada Kamis, Johnny mengingatkan partisipasi perempuan saat ini, terutama dalam bidang wirausaha digital, tidak lepas dari perjuangan Raden Ajeng Kartini. "Berbagai capaian perempuan dalam UMKM Indonesia bukti nyata bahwa perjuangan Raden Ajeng Kartini tidak sia-sia. Apabila kita telisik lagi, tidak dapat dipungkiri banyak Kartini-Kartini modern dengan inspirasi dari Raden Ajeng Kartini, figur perempuan yang telah mengisi sejarah negara ini," kata Johnny, dalam siaran pers, Kamis (21/4/2022).
Di Indonesia, perempuan memiliki peran yang lentur, misalnya ibu rumah tangga sekaligus pekerja. "Perempuan dikatakan atau dapat dikatakan sebagai pilar utama dalam pertumbuhan bisnis UMKM, termasuk ultra mikro dengan kontribusi sebesar 60 persen dari total 58 juta UMKM di Indonesia," kata Johnny.
Mengutip survei Google "Advancing Woman in Enterpreneurship" 2020, Menkominfo menyebut tingkat partisipasi perempuan Indonesia dalam bidang kewirausahaan paling tinggi di Asia Tenggara. Berdasarkan survei tersebut, delapan dari 10 perempuan yang sudah atau baru ingin berusaha di Indonesia, berkeinginan untuk meningkatkan keterampilan dalam berbisnis.
"Ini hal yang baik," ucap Johnny.
Pandemi Covid-19 menyebabkan ekonomi global mengalami kontraksi yang dalam. Negara-negara industri, termasuk Indonesia, terancam mengalami inflasi, stagflasi dan stagnasi. "Walaupun masih bertumbuh positif, namun tetap mengalami tekanan dari potensi stagnasi dan inflasi di negara-negara industri," kata Johnny.
UMKM berperan penting dalam pemulihan ekonomi di Indonesia setelah diterpa pandemi. Per 2021, UMKM di Indonesia berjumlah lebih dari 64 juta unit, mereka menyumbang 61,97 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. "UMKM mampu menyerap jumlah tenaga kerja yang sangat signifikan secara nasional. Kontribusi yang besar tersebut mengingatkan kepada kita semua bahwa UMKM perlu didukung untuk dapat bertahan, dapat beradaptasi, dan dapat berkembang di masa pandemi Covid-19 ini," kata Johnny.
UMKM perlu melakukan inovasi untuk bisa bertahan, seperti dalam aspek produk, proses produksi, dan layanan. Misalnya, mengoptimalkan saluran online untuk memasarkan produk.Kebangkitan UMKM, dikatakan Johnny, merupakan hasil dari peningkatan daya saing melalui digitalisasi. Setidaknya, nilai ekonomi digital Indonesia selama pandemi Covid-19 di tahun 2020 tumbuh sekitar 11 persen.