Rabu 20 Apr 2022 13:01 WIB

Kematian Akibat Covid-19 di Shanghai Bertambah, 10 Kasus dalam 2 Hari

Kenaikan kasus kematian menjadi peringatan bahwa cakupan vaksinasi Shanghai rendah.

Dalam gambar yang diambil dari video yang disediakan oleh Beibei, yang meminta untuk diidentifikasi hanya dengan nama aslinya, penduduk beristirahat di Pusat Pameran dan Konvensi Nasional yang diubah menjadi fasilitas karantina yang didirikan untuk orang yang dites positif tetapi memiliki sedikit atau tidak ada sama sekali, pada 15 April 2022, di Shanghai.
Foto: Beibei
Dalam gambar yang diambil dari video yang disediakan oleh Beibei, yang meminta untuk diidentifikasi hanya dengan nama aslinya, penduduk beristirahat di Pusat Pameran dan Konvensi Nasional yang diubah menjadi fasilitas karantina yang didirikan untuk orang yang dites positif tetapi memiliki sedikit atau tidak ada sama sekali, pada 15 April 2022, di Shanghai.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Angka kematian akibat COVID-19 di Shanghai, China, bertambah tujuh sehingga totalnya menjadi 10 kasus sejak 26 Januari hingga Rabu (20/4/2022). Total 10 kasus kematian dalam dua hari berturut-turut telah memberikan peringatan kepada penduduk di kota setingkat provinsi di China itu yang tingkat cakupan vaksinasinya sangat rendah, tulis media setempat.

Tujuh tambahan kasus kematian di Shanghai pada Selasa (19/4/2022) itu berasal dari pasien positif COVID-19 yang berusia 60 hingga 101 tahun. Mereka semua tidak divaksinasi dan penyebab langsung kematian adalah penyakit bawaan, menurut keterangan pejabat otoritas kesehatan Kota Shanghai, Wu Qianyu, kepada pers.

Baca Juga

Total 10 kasus itu terjadi selama gelombang terakhir COVID-19 yang hingga kini telah menginfeksi lebih dari 300.000 warga di kota terkaya China itu. Pemerintah Kota Shanghai menyebutkan hanya 62 persen dari 3,6 juta lansia di Shanghai yang menjalani vaksinasi lengkap.

Cakupan vaksinasi lansia di Shanghai sangat rendah dibandingkan dengan di Kota Beijing, di mana 80 persen lansia sudah mendapatkan suntikan dosis vaksin lengkap. Di Provinsi Jiangxi, Provinsi Anhui, dan Provinsi Shandong, cakupan vaksinasi lengkap untuk lansia bahkan telah mencapai 90 persen, sedangkan di Kota Chongqing, Provinsi Henan, dan Provinsi Hubei telah mencapai 85 persen.

Data Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) menyebutkan bahwa warga berusia di atas 60 tahun yang mendapatkan vaksin dosis lengkap secara nasional mencapai 79 persen. 

Sampai saat ini Kota Shanghai masih menjalani lockdown, meskipun beberapa industri sudah mulai beroperasi secara terbatas. Konsulat Jenderal RI di Shanghai dan Pusat Pameran Perdagangan Indonesia (ITPC) Shanghai juga telah menugaskan stafnya bekerja dari rumah sejak 1 April setelah gedung perwakilan RI ditutup total.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement