Selasa 19 Apr 2022 19:45 WIB

Tol Jokowi Dinilai Capaian yang Luar Biasa

Tol Binjai diperkirakan mampu menekan biaya logistik hingga 75 persen.

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Arif Rahmansyah Marbun.
Foto: istimewa/doc humas
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Arif Rahmansyah Marbun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Arif Rahmansyah Marbun, menilai pembangunan tol 1.900 km dalam waktu 7 tahun adalah capaian yang luar biasa. Hal ini dinilai sebagai komitmen Jokowi dalam pemerataan pembangunan.

"Jalan tol tak hanya dibangun di Jawa, tapi juga Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi," kata Arif, dalam siaran persnya, Selasa (19/4/2022).

Pembangunan jalan tolSumatera, kata Arif, semakin menunjukkan perkembangan positif. Termasuk yang pada tanggal 4 Februari 2022 lalu diresmikan Presiden Joko Widodo, yakni jalan tol Binjai – Langsa segmen Binjai – Stabat.

Menurutnya, tol segmen ini diperkirakan mampu menekan biaya logistik hingga 75 persen. Sehingga secara ekonomi, komoditi andalan kawasan Medan, Binjai, Deli Serdang dan Karo (Mebidangro) di bidang pertanian, perkebunan hingga perikanan bisa semakin bersaing harganya dengan produk impor.

Salah satu Ketua PBNU yang membidangi perekonomian ini mengungkapkan, hasil riset tim ekonomi PT SMI juga menyebutkan pembangunan jalan tol Trans Sumatera memberikan dampak multiplier terhadap output dalam perekonomian setempat sebanyak 1,7 kali dari total pengeluaran pada masa konstruksi. Dampak output per tahun tersebut setara dengan 2,2 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Pulau Sumatera.

“Secara langsung, tentu ini merupakan dampak dari pembangunan jalan tol Trans Sumatera karena adanya penyerapan tenaga kerja setara 2,4 persen tenaga kerja di Pulau Sumatera,” ungkapnya.

Selain itu, lanjutnya, tol Binjai - Stabat sepanjang 11,8 km ini dari sisi kualitas juga sudah teruji. Hal itu bisa dilihat dari anugerah penghargaan kecelakaan nihil atas proses konstruksi tol Binjai - Stabat oleh Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara kepada PT HK Infrastruktur (HKI) anak usaha PT Hutama Karya (Persero) yang memegang proyek Tol Binjai – Stabat.

Secara pariwisata, menurut Arif, potensi pariwisata di sekitar kawasan tersebut antara lain Kampung Basilam di wilayah Langkat Sumatera Utara. Kampung ini ramai dikunjungi ribuan wisatawan. Baik lokal maupun mancanegara tiap tahunnya.

Makam Syekh Abdul Wahab Rokan al-Khalidi an-Naqryabandi atau disebut juga sebagai Tuan Guru Babussalam ramai dikunjungi wisatawan.  Tuan Guru Babussalam merupakan guru dari tarekat Naqsyabandiyah yang banyak memiliki pengikut, mulai dari Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam hingga Arab Saudi.

“Akses yang semakin mudah lewat jalan tol Binjai – Stabat akan meningkatkan minat wisatawan religi berkunjung ke Langkat,” ungkapnya.

Termasuk wisata alam potensial seperti Bukit Lawang yang terletak di pinggiran Taman Nasional Gunung Leuser dan kawasan Tangkahan yang menjanjikan pengalaman baru berinteraksi dengan gajah-gajah yang sudah dikonservasi.

Dengan akses via jalan tol yang semakin mudah, pemda masing-masing kawasan memiliki dua jalur utama yakni jalan lintas Provinsi yang kelak bisa diakses dengan mudah lewat integrasi BRT dan jalan tol yang bisa diakses rombongan wisata skala besar.

Menurut Arif, fokus pemerintahan Joko Widodo di bidang infrastruktur berkaca pada pembangunan di berbagai negara yang telah teruji. Arif lalu mengutip ekonom Inggris Maynard Keynes yang menyebutkan bahwa investasi yang paling penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi adalah investasi di bidang infrastruktur.

Hal ini Karena infrastruktur bukan saja menciptakan lapangan pekerjaan baru dan berputarnya roda bisnis bagi para supplier material jalan, pembangunan infrastruktur juga menciptakan kelancaran arus hilir mudik logistik antarwilayah. “Ditekannya ongkos logistik tentu akan berpengaruh ke harga komoditi, yang pada akhirnya meningkatkan roda perekonomian warga,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement