Selasa 19 Apr 2022 19:25 WIB

Banyak Interaksi Kelompok Rentan, Tetap Waspada Saat Silaturahim Idul Fitri

Masyarakat harus waspada karena akan ada banyak interaksi dengan kelompok rentan

Rep: Rossi Handayani/ Red: Gita Amanda
Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, masyarakat harus tetap waspada selama silaturahmi pada hari raya idul fitri.
Foto: Satgas Covid-19
Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, masyarakat harus tetap waspada selama silaturahmi pada hari raya idul fitri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, masyarakat harus tetap waspada selama silaturahmi pada hari raya idul fitri. Hal ini karena akan ada lebih banyak interaksi dengan kelompok rentan.

"Kita masih perlu tetap waspada dengan menegakkan disiplin protokol kesehatan. Setidaknya terdapat tiga hal yang menjadi dasar kehati-hatian," kata Wiku dalam konfrensi pers lewat Youtube pada Selasa (19/4/2022).

Baca Juga

"Pertama, kegiatan silaturahmi pada periode idul fitri yang akan datang banyak melibatkan interaksi dengan kelompok rentan seperti lansia, anak-anak dan orang-orang dengan penyakit komorbid," lanjutnya.

Dia mengatakan, kedua akan ada risiko terpapar lebih tinggi dari orang-orang dengan perjalanan jauh. Kemudian ketiga keberadaan kasus tanpa gejala juga masih terus ada. "Bukan tidak mungkin kita tertular dan menjadi sumber penularan," kata Wiku.

Wiku menjelaskan, gelombang pertama Covid-19 terjadi setelah liburan Natal dan Tahun Baru dengan angka kematian mencapai 500 kasus sehari. Kemudian gelombang kedua terjadi setelah Idul fitri dengan kemunculan varian delta pada 15 Juli 2021, yang diikuti dengan angka kematian lebih dari dua ribu lebih sehari.

Wiku mengatakan, kematian pada gelombang kedua lebih banyak empat kali lipat dari pertama. Sementara gelombang ketiga terjadi setelah liburan Natal dan Tahun Baru pada 16 Februari 2022, sedangkan angka kematian tidak melonjak.

"Faktanya setelah melandai lama kasus bisa melonjak, serta dengan kebijakan berbeda. Tentunya kita bisa memetik pelajaran. Perlu waspada agar berhati-hati jangan sampai kita merasa terlampau aman. Tidak lelah saya ingatkan, tanggungan jawab kita tetap memakai masker, mencuci tangan," ucap Wiku.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement