REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menegaskan, Sumatera Barat (Sumbar) adalah wilayah basis kelompok terorisme lokal Negara Islam Indonesia (NII). Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Densus 88, Komisaris Besar (Kombes) Aswin Siregar mengungkapkan, dari hasil penyidikan yang dilakukan oleh satuan khusus antiteror Polri tersebut, tercatat ada sekitar 1.125 anggota NII yang tersebar di berbagai wilayah tersebut.
Kata Aswin, hal itu terungkap dari proses verbal penyidikan, terhadap 16 orang anggota NII yang berhasil ditangkap Densus 88 pada pekan lalu di Tanah Datar, dan Dharmasraya. Dikatakan, NII berpusat Sumbar, namun terstruktur sampai level kecamatan di berbagai wilayah.
“NII sudah tersebar masif di Jakarta, Tangerang, Jawa Barat, Bali, Sulawesi, Maluku, dan berbasis di Sumatera Barat,” ujar Aswin dalam keterangan resmi Densus 88 yang diterima wartawan di Jakarta, Senin (18/4).
Aswin mengungkapkan, dari keterangan 16 anggota NII yang tertangkap, menyebutkan NII memiliki struktur sampai ke level terbawah, yang diistilahkan sebagai cabang di kecamatan, atau CV. “Dengan anggota mencapai 1.125 orang anggota,” ujar Aswin.
Dari ribuan anggota tersebut, dikatakan dia, 400-an di antaranya adalah nama-nama yang anggota aktif pada kelompok tersebut. Selebihnya merupakan anggota nonaktif, yang sudah berbaiat, tetapi belum aktif dalam keterlibatan dalam kegiatan NII.
"Tetapi, di luar 400-an anggota aktif tersebut, sisanya diyakini dapat menjadi personel aktif yang siap untuk ditugaskan dalam kegiatan NII," kata Aswin.
Dia menjelaskan, NII di Sumber tercatat ada 833 orang anggota. Di Kota Padang, yang disebut sebagai NII IV. Di wilayah tersebut terbagi menjadi 5 kepengurusan ranting yang disebut sebagai UD.
“Masing-masing ranting beranggotakan 200 orang anggota,” begitu kata Aswin.
Di Dharmasraya sebanyak 292 anggota. Dari hasil penyidikan, kata Aswin, juga terungkap pola perekrutan NII yang terbagi ke dalam empat tahap.
“Dan dilakukan tanpa memandang jenis kelamin, maupun batas usia,” ujar Aswin.
Dalam hal pergerakan, Aswin mengungkapkan, NII Sumbar saat ini, sedang dalam posisi menolak pemerintahan yang sah. Bahkan dikatakan Aswin, dari dokumen-dokumen alat bukti yang disita dari anggota NII yang tertangkap, terungkap adanya rencana untuk aksi terorisme di sejumlah daerah, dengan tujuan untuk menggulingkan pemerintahan yang sah.
“Barang bukti yang ditemukan juga menunjukkan sejumlah rencana yang tengah dipersiapkan oleh jaringan NII Sumatra Barat yakni upaya melengserkan pemerintah yang berdaulat sebelum tahun pemilu 2024,” begitu kata Aswin.