REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menargetkan, Program Padat Karya "Dandan Omah" atau perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu) di 154 kelurahan di ibu kota Provinsi Jawa Timur itu tuntas pada 2023."Jadi ada 800 dari 3.450 rutilahu yang diperbaiki pada tahun ini. Sedangkan 2.150 rutilahu sisanya diharapkan dapat dituntaskan pada 2023," kata Wali Kota Eri Cahyadi di Surabaya, Senin (18/4/2022).
Eri berpesan kepada warga untuk memberi tahu ketika ada warga yang membutuhkan bantuan, salah satunya rutilahu. Ketika informasi masuk, lanjut dia, maka anggaran dari Pemkot Surabaya untuk warga akan bisa tepat sasaran."Jadi yang penting warga punya rasa empati, kekeluargaan yang sangat kuat, sehingga kampungnya bisa dijaga bersama-sama," kata dia.
Wali Kota Eri mengajak warga untuk menguatkan kembali peran RT dan Dasawisma, agar dapat diketahui masyarakat yang membutuhkan perbaikan rutilahu. Diketahui, Program Padat Karya Rutilahu pada tahun 2022 ini melibatkan Kelompok Teknis Perbaikan Rumah (KTPR) atau pekerja yang berasal dari warga sekitar. Setiap satu unit rumah yang dibedah itu melibatkan empat orang warga dengan estimasi pekerjaan selama 20 hari.
Selain itu, kebutuhan bahan bangunan untuk setiap satu unit rumah juga diprioritaskan berbelanja di toko galangan sekitar. Sedangkan untuk anggaran tiap unit rumah, Pemkot Surabaya menganggarkan dana perbaikan sebesar Rp 35 juta. Jika ditotal dari 800 titik sasaran di 154 kelurahan, maka program Rutilahutahun 2022 menyerap sebanyak 3.200 tenaga kerja warga setempat."Dengan demikian, maka perputaran ekonomi kerakyatan dalam program perbaikan 800 unit rumah tahun 2022 ini mencapai Rp28 miliar," ujar Eri.