Senin 18 Apr 2022 07:25 WIB

Ungguli Hasil Survei Saat Dipasangkan dengan Anies, AHY: Masih Dinamis

AHY ingin memastikan struktur partai bekerja dengan sangat baik dan efektif.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus Yulianto
Sejumlah pemuda tergabung dalam Gerakan Masyarakat Peduli Tanah Air (Gempita) menggunakan kaos bergambar Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berorasi di Pasar Raya Padang, Sumatera Barat. Gempita mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan Anies - AHY sebagai calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024.
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Sejumlah pemuda tergabung dalam Gerakan Masyarakat Peduli Tanah Air (Gempita) menggunakan kaos bergambar Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berorasi di Pasar Raya Padang, Sumatera Barat. Gempita mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan Anies - AHY sebagai calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah lembaga survei dalam simulasinya menilai pasangan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), berpotensi memenangkan pemilihan presiden (pilpres). Menanggapi hal tersebut, AHY melihat hal tersebut masih dinamis.

"Saya lihat ini memang akan terus dinamis ya, dan itu merupakan simulasi-simulasi yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei. Bahkan saya ketahui juga sejumlah lembaga think-tank juga melakukan simulasi-simulasi serupa. Jadi menurut saya ini adalah hal-hal yang wajar dan tentunya saya pribadi melihat ini merupakan bagian dari suara rakyat," kata AHY seusai acara Silaturahmi dan Kontemplasi Partai Demokrat, di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad (18/3) malam.

Dirinya mengaku, ingin fokus terhadap amanah yang ia emban saat ini sebagai ketua umum Partai Demokrat. Saat ini, AHY ingin memastikan struktur partai bekerja dengan sangat baik dan efektif.

"Pada pemilu 2024 nanti kita ingin meyakinkan jika dijalankan dengan baik tentunya bisa membantu memenangkan pilpres maupun pileg," ucapnya.

AHY menambahkan, pilpres juga tidak bisa dilepaskan dari pembentukan koalisi. Menurutnya ambang batas pencalonan presiden (Presidential Threshold) 20 persen menjadi syarat mutlak untuk bisa mencalonkan presiden dan wakil presiden.

"Tahapannya baru sampai di sana, karena kalau berandai-andai dengan pasangan A dan B misalnya, sedangkan tiket koalisinya belum mencukupi rasanya juga tidak bisa berbicara lebih jauh lagi dari itu," ujarnya.

Namun demikian, AHY memandang berbagai simulasi yang ada saat ini, termasuk simulasi dirinya yang dipasangkan dengan Anies Baswedan bisa saja saja terjadi. Sebab dalam politik segala sesuatu mungkin saja terjadi.

"Tetapi saya tidak ingin terlalu jauh berandai-andai. karena kita harus penuhi tiketnya, koalisi 20 persen itu tidak mudah. Tentunya ini membutuhkan proses juga, dan waktulah yang menjawab nanti," tuturnya.

Sebelumnya dalam survei terakhir Saiful Mujani Research and Consuting (SMRC) diketahui bahwa  Anies Baswedan dan AHY berpotensi menang dalam pemilu jika pemilu digelar pada saat survei dilakukan. Hal tersebut berdasarkan simulasi tiga nama dalam survei.

"Jika Anies berpasangan dengan AHY, lalu Ganjar berpasangan dengan Airlangga, lawan Prabowo berpasangan dengan Puan, maka kita menemukan bahwa pasangan Anies-AHY  mendapatkan dukungan 29,8 persen," kata Direktur Eksekutif SMRC, Sirojudin Abbas dalam paparannya secara daring, Kamis (7/4) lalu

Sedangkan pasangan Ganjar Pranowo-Airlangga Hartarto mendapat dukungan sebesar 28,5 persen. Lalu pasangan Prabowo-Puan sebesar 27,5 persen. "Yang belum tahu sekitar 14,3 persen," ujarnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement