Sabtu 16 Apr 2022 19:31 WIB

Khofifah Larang ASN di Jawa Timur Mudik Pakai Mobil Dinas

Khofifah menilai urusan mudik merupakan ranah pribadi.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Foto: Dokumen.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melarang aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemerintah provinsi setempat menggunakan mobil dinas untuk mudik Lebaran 2022. Mudik, kata Khofifah, adalah urusan pribadi.

"Mobil dinas tidak boleh untuk mudik Lebaran," ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Sabtu.

Baca Juga

Menurut dia, mobil dinas merupakan kendaraan operasional yang digunakan untuk bekerja dan melayani masyarakat, sedangkan mudik adalah kepentingan pribadi."Sehingga sudah sangat jelas dilarang memakai mobil dinas," ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

Pihaknya mengakui bahwa saat ini ASN tidak dilarang untuk melakukan mudik dalam rangka menyambut Idul Fitri 1443 Hijriah. Terlebih, kata Khofifah, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Tjahjo Kumolo telah menyatakan ASN boleh mengambil jatah cuti tahunan saat sebelum dan sesudah cuti bersama Idul Fitri.

Kendati demikian, Gubernur Khofifah mengimbau kepada para ASN, termasuk masyarakat umum, yang hendak mudik untuk melakukan vaksinasi dosis ketiga atau booster (penguat).Hal ini, lanjut dia, untuk melindungi diri maupun keluarga yang akan ditemui dan merayakan hari raya bersama.

"Sudah menjadi tradisi bahwa yang didatangi saat mudik Lebaran adalah yang paling sepuh atau tua. Makanya untuk melindungi diri maupun keluarga, kita harus melaksanakan booster. Ini demi kepentingan bersama," katanya.

Bahkan, Forkopimda Jatim sudah menyediakan sebanyak sembilan gerai vaksinasi Covid-19 di sejumlah titik perbatasan provinsi bagi siapapun yang belum melakukan vaksinasi penguat sebagai syarat mudik."Ada sembilan titik perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kemudian, nanti di Banyuwangi Jawa Timur dengan Bali itu juga kami siapkan," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta beberapa hari lalu.

Perwira tinggi Polri berpangkat dua bintang tersebut juga menegaskan bahwa nantinya petugas vaksin penguat tak hanya dari kalangan kesehatan kepolisian, juga dari TNI maupun dinas kesehatan.

Selain itu, Kapolda Jatim juga menyampaikan untuk masyarakat agar menginstal aplikasi PeduliLindungi karena akan memudahkan dalam perjalanan maupun berkunjung di tempat-tempat wisata.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement