REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pekerjaan konstruksi Proyek Strategis Nasional (PSN) Jalan Tol Cinere-Jagorawi (Cinere) Seksi III ditargetkan selesai Oktober 2022. Usai lebaran, akhir Mei 2022, terkait beberapa titik permasalahan pengadaan lahan yang menghambat pekerjaan Jalan Tol Cijago Seksi III akan di konsinyasi di Pengadilan Negeri (PN) Kota Depok.
Manajemen PT Trans Lingkar Kita Jaya (TLKJ) selaku operator Jalan Tol Cinere-Jagorawi (Cijago) mengatakan, PT TLKJ selaku investor dan pengelola Jalan Tol Cijago yang memperoleh konsesi tol ini dari pemerintah sejak 2010, sedang berupaya menyelesaikan dan melakukan percepatan pembangunan Jalan Tol Cijago Seksi II yang termasuk kedalam PSN.
Jalan Tol Cijago Seksi 3 menghubungkan Kukusan-Cinere dan membentang sepanjang 5,44 Km. Jalan Tol Cijago Seksi III melengkapi dua seksi Jalan Tol Cijago sebelumnya, yaitu Seksi I Jagorawi–Raya Bogor sepanjang 3,7 km yang beroperasi penuh sejak 2012, dan Seksi II Raya Bogor–Kukusan sepanjang 5,5 km beroperasi sejak awal tahun 2020.
"Kalau sudah operasi penuh, tol Cijago ini nantinya akan menghubungkan tol Jagorawi langsung ke Cinere, Depok, Kunciran dan Bandara Cengkareng. Juga akan menghubungkan ke tol Desari dan tol TB Simatupang," ujar Direktur Operasional PT TLKJ, Alfiandra Zaini di Kantor PT TLKJ Depok, Sabtu (16/4/2022).
Alfiandra memaparkan, Jalan Tol Cijago merupakan bagian dari Jalan Tol JORR II terdiri atas ruas Cengkareng–Kunciran (14,2 km), Kunciran–Serpong (11,2 km), Serpong–Cinere (10,1 km), Cinere–Jagorawi (14,6 km), Cimanggis–Cibitung (25,4 km), Cibitung–Cilincing (33,9 km), dan Akses Tanjung Priok (12,1 km).
"Penyelesaian pembangunan jalan Tol Cinere – Jagorawi seksi III menjadi perhatian khusus pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bersama menteri terkait dan jajarannya dari Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Daerah, Presiden selalu mengawasi dengan ketat rencana pembangunan jalan tol seksi pamungkas ini agar Jalan Tol JORR II dapat tersambung secara keseluruhan dimana progres pekerjaan seksi III saat ini telah mencapai 48,997 persen," paparnya.
Menurut Alfiandra, penyelesaian jalan Tol Cijago Seksi III ini diharapkan menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi Kawasan dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar antara lain meningkatkan konektivitas Tol JORR II yang berdampak positif mengurangi kemacetan di pusat Kota Depok, memperlancar mobilitas warga, dan mengurangi kemacetan di ruas tol lainnya.
Sebagai PSN Jalan Tol Cijago memiliki nilai strategis dalam hal meningkatkan volume distribusi barang dan jasa di kawasan Jabodetabek. Ruas jalan tol ini juga akan memperlancar arus mobilitas warga Bodetabek menuju Jakarta dan Bandara Soetta. Waktu tempuh Jagorawi–Bandara Soetta akan berkurang signifikan saat pembangunan jalan tol Cijago ini rampung.
"Di dalam proses pembangunan jalan tol ini, diharapkan progres pembebasan tanah Cinere – Jagorawi Seksi III dapat selesai pada bulan Mei 2022 sehingga penyelesaian konstruksi Tol Cijago Seksi III dapat diselesaikan pada bulan Oktober 2022 sesuai jadual kontrak dengan kontraktor utama," terangnya.
Lanjut Alfiandra, terkait kendala pembebasan tanah, yang perlu mendapat perhatian instansi terkait yaitu terobosan dalam percepatan pembebasan tanah yang memiliki karakteristik khusus seperti tanah wakaf karena belum ada kesesuaian harga tanah dengan pihak nadzir (pengurus tanah wakaf) dan tanah yang di konsinyasi kan di PN Depok karena adanya permasalahan kepemilikan seperti sengketa.
Dengan adanya kendala pembebasan lahan di tanah wakaf dan tanah konsinyasi, diharapkan instansi pemerintah yang terkait seperti KPPIP Kemenko Perekonomian, Kantor Staf Presiden (KSP), BPJT, PPK PUPR, BPN Depok, Kemenag Depok dapat terus Intensif berkoordinasi seperti yang sudah dilakukan sehingga akhir Mei 2022 lahan sudah bebas tuntas.
"Masyarakat pengguna jalan tol sudah lama menunggu tersambungnya Tol Cijago dengan ruas-ruas tol lainnnya. Tentunya hal ini perlu mendapat dukungan dari semua pihak baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, masyarakat setempat serta stakeholder lainnya agar dalam proses pembangunan jalan tol dapat berjalan dengan lancar serta tepat waktu, tepat mutu dan tepat biaya," paparnya.