Sabtu 16 Apr 2022 00:47 WIB

Survei PWS: Elektabilitas Prabowo Kalahkan Ganjar dan Anies

Survei PWS tunjukan Prabowo masih jadi yang tertinggi elektabilitasnya sebagai capres

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga survei Political Weather Station (PWS) mendapati bahwa Prabowo Subianto masih menjadi pilihan masyarakat apabila Pilpres dilakukan hari ini. Berdasarkan hasil survei, ketua umum partai Gerindra itu memiliki elektabilitas 24,5 persen.

"Dalam pertanyaan terbuka, siapakah yang akan dipilih sebagai presiden jika Pilpres dilakukan hari ini, sebanyak 24,5 persen publik mengaku akan memilih Prabowo," kata Peneliti Senior PWS, Mohammad Tidzi dalam keterangan, Jumat (15/4).

Baca Juga

Dia melanjutkan, sementara sebanyak 17,2 persen memilih Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berada di urutan ketiga setelah politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut dengan tingkat keterpilihan 15,9 persen.

Tidzi melanjutkan, elektabilitas Prabowo Subianto bahkan meningkat menjadi 26,5 persen dalam pertanyaan tertutup simulasi 16 nama calon presiden. Sementara, sambung dia, elektabilitas Ganjar dan Anies cenderung tidak berbeda jauh dengan dalam pertanyaan terbuka.

"Ada kecenderungan semakin sedikit jumlah capres semakin menguat elektabilitas Prabowo Subianto sehingga peluangnya untuk memenangkan Pilpres 2024 juga semakin terbuka lebar," katanya.

Dia mencontohkan, dalam simulasi tujuh nama, elektabilitas Prabowo sebesar naik ke angka 29,2 persen. Sementara dalam simulasi lima nama elektabilitas menteri pertahanan itu naik lagi menjadi 32,8 persen.

"Terakhir dalam simulasi 3 nama elektabilitas Prabowo menguat lagi menjadi 39,5 persen alias semakin leading jauh dari kompetitor utamanya, Ganjar dan Anies," katanya.

Selain nama-nama itu, ada juga responden yang menyebut mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama; eks Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi; Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono dan Menteri badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

"Karena bersifat spontan, muncul juga nama-nama seperti Habib Rizieq, Najwa Shihab, Susi Pudjiastuti dan lain-lain, namun persentasenya tidak cukup signifikan," kata Tidzi.

Survei dilakukan dengan jumlah sampel 1.225 responden yang diperoleh melalui teknik pencuplikan secara rambang berjenjang atau multistage random sampling. Margin of error sekitar 2,8 persen pada tingkat kepercayaan atau level of confidence sebesar 95 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement