REPUBLIKA.CO.ID, KOTA SOLOK -- Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat, Ardi Andono mengatakan, pihaknya sedang melakukan penanganan konflik Harimau Sumatra di Kelurahan Kampung Jawa, Kota Solok. Harimau muncul di wilayah tersebut sejak Rabu (6/4/2022), pekan lalu.
"Di lokasi tim menemukan jejak telapak kaki harimau dengan jumlah individu 1 ekor. Diperkirakan harimau yang sudah berusia dewasa," kata Ardi, Rabu (13/4/2022).
Ardi menyebutkan, BKSDA yang menurunkan tim Wildlife Rescue Unit (WRU) selama sepekan ini sudah melakukan upaya pengusiran dengan membuat bunyi-bunyian. Tapi pergerakan harimau masih belum sesuai harapan dimana satwa langka itu malah masuk sampai ke pemukiman warga.
Laporan lain dari nagari Kuncir, Kabupaten Solok, sudah ada seekor sapi yang diterkam harimau. Warga juga melaporkan melihat penampakan harimau tersebut di beberapa lokasi di Kota Solok.
Untuk mencegah adanya korban, BKSDA, menurut Ardi, memutuskan akan membuat perangkap. Yakni dengan menggunakan kandang jebak. BKSDA bersama Pemkot Solok juga membuat posko darurat supaya memudahkan warga melapor bila melihat lagi penampakan harimau tersebut.