Rabu 13 Apr 2022 08:25 WIB

Wapres: Kampanyekan Produk Dalam Negeri di Semua Daerah

Gernas BBI harus diterapkan di seluruh daerah di Indonesia.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Wakil Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Ngatari (kiri) meninjau stan Zona Kuliner Halal, Aman, dan Sehat (KHAS) dalam acara Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) di Bukittinggi, Sumatera Barat, Selasa (12/4/2022). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggandeng Bank Syariah Indonesia (BSI) untuk mewujudkan program Zona Kuliner Halal Aman dan Sehat (KHAS) di Kota Bukittinggi sebagai upaya mengembangkan keuangan dan ekonomi syariah.
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Wakil Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Ngatari (kiri) meninjau stan Zona Kuliner Halal, Aman, dan Sehat (KHAS) dalam acara Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) di Bukittinggi, Sumatera Barat, Selasa (12/4/2022). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggandeng Bank Syariah Indonesia (BSI) untuk mewujudkan program Zona Kuliner Halal Aman dan Sehat (KHAS) di Kota Bukittinggi sebagai upaya mengembangkan keuangan dan ekonomi syariah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) harus diterapkan di seluruh daerah di Indonesia. Wapres menilai, gerakan ini dapat memperkuat produk dalam negeri khususnya para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan industri kecil dan menengah (IKM).

"Karena itu, pemerintah menggerakkan ini di semua daerah, semua provinsi. Supaya produk Indonesia ini, produk dalam negeri ini kemudian menjadi berkembang, baik untuk di dalam negeri maupun juga di luar negeri. Ini semua kita terus mengampanyekan ini. Kampanye yang tiada hari tanpa penggunaan produk Indonesia," kata Wapres dalam siaran persnya usai meresmikan Pembukaan Gernas BBI di Sumatera Barat, Selasa (12/4/2022).

Wapres menyampaikan, kesuksesan dari gerakan ini berada di tangan seluruh masyarakat dan para pemangku kepentingan. Sebab, kedua unsur tersebut terlibat langsung dalam proses produksi, promosi, maupun penggunaan produk-produk yang dihasilkan.

Dengan begitu, kata Wapres, produk dalam negeri dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri mengalahkan konsumsi produk impor.

"Ini harus kita yang mengembangkan. Kalau bukan kita siapa lagi dan kita mulai sekarang," katanya.

Wapres juga menyingung kinerja ekspor produk UMKM yang masih berada pada angka 15 persen. Pemerintah dan kementerian serta lembaga terkait kata Wapres, akan terus berupaya meningkatkan persentase yang ada.

"Kita ingin mengejar paling tidak seperti yang dicapai oleh Singapura, itu 40 persen. Bahkan kalau Cina sudah 60 persen," kata Wapres.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, UMKM menyumbangkan 97 persen dari lapangan pekerjaan dan 60 persen dari kontribusinya terhadap PDB kita. Namun demikian, ekspor ini masih di bawah 20 persen.

Karena itu, Sandiaga menyampaikan target-target yang telah disusun dan rencana lain yang akan dilakukan sebagai tambahan dukungan untuk mengembangkan produk Indonesia di ranah internasional.

"Target pertama 25 persen dengan Gernas Bangga Buatan Indonesia kita akan menargetkan 30 juta UMKM onboarding di akhir tahun 2023. Dengan itu kita harapkan target ekspor ini bisa meningkat," kata Sandiaga.

“Dan ada beberapa program tadi yang sudah disampaikan Pak Menko yaitu Indonesia Spice Up The World, Rendang Goes Global dan lain sebagainya untuk mendorong produk-produk UMKM kita untuk mendunia," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement