Selasa 12 Apr 2022 19:54 WIB

Jelang Penghentian Siaran Analog, Masyarakat Diimbau Segera Beli STB

STB Gratis Hanya untuk Masyarakat Tidak Mampu

Rep: fauziah mursid/ Red: Hiru Muhammad
PT  Pos  Indonesia  (Persero) bekerjasama dengan PT Nusantara Media Mandiri menyelenggarakan peresmian Pengiriman Perdana Perangkat Set Top Box (STB) Bantuan Pemerintah Untuk Rumah Tangga Miskin Analog Switch Off (ASO) Tahap I untuk provinsi Bali dan Provinsi Lampung.
Foto: istimewa
PT Pos Indonesia (Persero) bekerjasama dengan PT Nusantara Media Mandiri menyelenggarakan peresmian Pengiriman Perdana Perangkat Set Top Box (STB) Bantuan Pemerintah Untuk Rumah Tangga Miskin Analog Switch Off (ASO) Tahap I untuk provinsi Bali dan Provinsi Lampung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika mengimbau masyarakat untuk mempersiapkan perangkat Set Top Box (STB) atau televisi yang mendukung siaran digital mulai saat ini. Ini karena pelaksanaan penghentian siaran analog (Analog Switch Off) dan migrasi ke siaran digital semakin dekat, yakni keseluruhan pada 2 November 2022 mendatang.

Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kominfo Ismail meminta masyarakat memeriksa perangkat televisinya telah mendukung siaran digital atau tidak. Jika tidak, perangkat TV-nya belum dapat menangkap siaran digital, bisa dilengkapi dengan perangkat STB.

Baca Juga

"Karena ketersediaan ini makin hari makin dekat, kami takut rush, jadi tidak ada barangnya. Oleh karena itu kami mengimbau masyarakat untuk sejak sekarang membeli perangkat STBnya," kata Ismail dalam konferensi persnya usai rapat dengan lembaga penyiaran, Selasa (12/4).

Kementerian Kominfo telah mencanangkan tiga tahapan ASO diantaranya tahap pertama tanggal 30 April 2022, tahap kedua 25 Agustus 2022 dan tahap ketiga 2 November 2022. Namun, masyarakat sudah bisa memulai untuk bermigrasi ke siaran digital tanpa perlu menunggu tenggat waktu tahapan wilayahnya.

Sebab, kata dia, saat ini hampir di seluruh wilayah Indonesia lembaga penyiaran sudah bersiaran menggunakan siaran digital. "Jadi, tidak perlu menunggu sampai pelaksanaan analog di switch off atau dimatikan, saat ini juga silakan dicoba, karena siarannya jauh lebih berkualitas," katanya.

Ismail khawatir, jika masyarakat baru membeli STB menjelang detik-detik penghentian siaran analog, jumlah kebutuhan STB di masyarakat meningkat drastis dan mengakibatkan kelangkaan. Pemerintah tidak ingin proses migrasi siaran digital ini menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

Namun, ia memastikan jumlah produksi STB sudah banyak dan mengantisipasi kebutuhan seluruh pengguna televisi di seluruh Indonesia.

"Saat ini produksi cukup banyak dan juga sudah cukup besarlah, kami dapatkan laporan dari rara produsen set top box nasional, insyaallah mencukupi. Yang penting jangan menuju pada titik yang bersamaan. Makanya sejak sekarang silahkan dibeli perangkatnya," katanya.

Ia mengatakan, perangkat STB bisa dibeli di toko elektronik secara offline maupun daring. Selain itu, perangkat televisi yang dijual saat ini juga hanya TV yang bisa menangkap siaran digital. "Jadi, kalau beli TV baru sekarang di lapangan di toko elektronik dan sebagainya pastikan TV-nya yang sudah bisa menangkap siaran digital dan untuk menjaga itu juga dilakukan secara online, pembelian STB ini tidak hanya ada secara offline di toko-toko elektronik, tapi juga bisa dipesan secara online," kata Ismail.

Pembagian STB gratis hanya untuk masyarakat tidak mampu. Jumlahnya juga sesuai dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dari Kementerian Sosial. "STB yang gratis itu sebenarnya sangat kecil dari yang dibutuhkan masyarakat, karena yang akan di tanggung itu hanya masyarakat tidak mampu, kami sudah mendapatkan datanya dari Kementerian Sosial itu jumlahnya maksimum 6,7 juta kepala keluarga," katanya.

Diperkirakan ada 40 juta kebutuhan dari televisi yang digunakan oleh masyarakat. Karena itu, jika seluruh masyarakat membeli STB secara bersamaan, maka dikhawatirkan akan berpengaruh pada ketersediaan STB secara langsung. Karena itu, masyarakat diimbau untuk mempersiapkan mulai sekarang. Ismail menyebut, harga STB saat ini juga sudah kompetitif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement