Selasa 12 Apr 2022 17:52 WIB

Jambi Masuk Puncak Musim Hujan pada April

Cuaca Jambi hingga sepekan ke depan masih berpotensi hujan intensitas sedang.

Cuaca Jambi hingga sepekan ke depan masih berpotensi hujan intensitas sedang.
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja/hp.
Cuaca Jambi hingga sepekan ke depan masih berpotensi hujan intensitas sedang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Sultan Thaha Jambi menyatakan, beberapa wilayah di Provinsi Jambi kini berada pada puncak musim hujan. "Di bulan April ini BMKG memprediksi puncak musim hujan di beberapa wilayah, seperti di Kabupaten Batanghari, Muaro Jambi dan Kota Jambi," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun BMKG Sultan Thaha Jambi Annisa Fauziah, di Jambi, Selasa (12/4/2022).

Annisa menjelaskan, prakiraan cuaca hingga sepekan ke depan masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, terutama pada sore, malam dan dini hari. Hujan lebat tersebut turut disertai dengan petir dan angin kencang. Masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan bila turun hujan. 

Baca Juga

Mengingat di Kabupaten Batanghari pada Senin (11/4/2022) malam terjadi hujan deras disertai dengan petir dan angin kencang. BMKG memantau adanya awan Cumulo nimbus di Kabupaten Batanghari pada Senin malam. Awan Cumulo Nimbus tersebut menyebabkan hujan deras yang disertai petir dan angin kencang.

"Stasiun Meteorologi Sultan Thaha mencatat kecepatan angin tadi malam mencapai 26 knots atau sekitar 54 kilometer per jam," kata Annisa.

BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan karena hujan deras yang disertai dengan angin kencang tersebut, seperti genangan air, banjir, tanah longsor, angin kencang dan berkurangnya jarak pandang. Sementara itu, tinggi gelombang di perairan timur Jambi berada dalam kisaran 0,5 meter hingga 1,25 meter atau dalam kategori rendah. 

Namun perlu diwaspadai potensi hujan sedang hingga lebat yang terjadi pada dini hari di perairan Timur Jambi. Dimana hujan tersebut dapat mengakibatkan berkurangnya jarak pandang maupun kenaikan tinggi gelombang akibat hempasan angin dari awan Cumulo Nimbus.

"Masyarakat diimbau tetap meningkatkan kewaspadaan," kata Annisa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement