Senin 11 Apr 2022 21:44 WIB

Menaker Ida Siapkan Permenaker Penghapusan Pelecehan di Tempat Kerja

Kemenaker menyusun aturan yang spesifik untuk menghapus pelecehan di tempat kerja.

Rep: Febryan A/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyatakan, pihaknya telah melakukan sejumlah upaya untuk melindungi perempuan di tempat kerja. Kini, pihaknya sedang menyiapkan peraturan menteri terkait penghapusan kekerasan dan pelecehan di tempat kerja. 

Ida menjelaskan, upaya pihaknya melindungi perempuan di tempat kerja dinamakan Gerakan Nasional Non Diskriminasi di Tempat Kerja. Gerakan ini diwujudkan dengan membuat Sistem Perlindungan berbasis IT, penyusunan pedoman pencegahan pelecehan seksual, dan penyusunan panduan kesetaraan dan nondiskriminasi di tempat kerja. 

Baca Juga

"Kemenaker juga mendorong komitmen dari perusahaan-perusahaan untuk mencantumkan kesepakatan nondiskriminasi bagi pekerja ke dalam Peraturan Perusahaan (PP) dan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang melibatkan pekerja dan pengusaha,” ucap Ida dalam acara Forum Merdeka Barat 9 secara virtual, Senin (11/4). 

Lebih lanjut, Ida mengaku kini sedang menyusun aturan yang lebih spesifik untuk menghapus kekerasan dan pelecehan di tempat kerja. "Aturan tersebut akan dijadikan regulasi setingkat Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenakar)," kata Ida. 

Dia menambahkan, pihaknya juga berupaya memberdayakan pekerja perempuan, termasuk mereka yang terdampak pandemi. Pihaknya melaksanakan program pengembangan perluasan kesempatan kerja berupa program padat karya dan kewirausahaan. 

“Banyak dari paket bantuan tersebut diberikan kepada kelompok perempuan sehingga mereka dapat kembali terberdayakan dan membantu membangkitkan perekonomian keluarga dan masyarakat di daerah masing-masing,” ucap Ida. 

Sementara dalam hal peningkatan kompetensi dan kualitas pekerja perempuan, lanjut dia, Kemenaker selalu membuka kesempatan yang sama dan mendorong agar para perempuan bisa mengikuti pelatihan. “Kami juga membuka jurusan-jurusan yang banyak diminati oleh perempuan seperti kecantikan dan fashion,” ucapnya.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement