REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto menyampaikan hingga saat ini pihaknya masih terus mencari pelaku penembak salah satu rangkaian Kereta Rel Listrik (KRL). Penembakan KRL terjadi pada relasi Tanah Abang-Rangkas Bitung, Rabu (30/3/2022).
Saat ini pihaknya juga belum bisa memastikan titik lokasi penembakan tersebut. "Masih terus kami lakukan penyelidikan," ujar Kombes Budhi Herdi Susianto, saat dikonfirmasi, Sabtu (9/4/2022).
Dalam penyelidikan kasus ini, kata Kombes Budhi Herdi Susianto, pihaknya bekerja sama dengan pihak terkait. Termasuk memeriksa sejumlah kamera pengawas atau Closed Circuit Television (CCTV).
"Kita sudah bekerja sama dengan command center PT KAI untuk menelusuri dari CCTV yang dimiliki KAI," ungkapnya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, kasus penembakan gerbong KRL tersebut ditangani Polres Metro Jakarta Selatan. Saat ini penanganan kasus tersebut masih tahap penyelidikan dan pihak kepolisian telah melakukan pemeriksaan ke beberapa saksi yang pada saat kejadian ada di gerbong KRL.
Selain melakukan pemeriksaan, kata Zulpan, telah mengamankan proyektil peluru tersebut. Lalu, proyektil yang ditemukan petugas di tempat kejadian perkara itu dibawa ke Labfor untuk diteliti. Ia menduga proyektil peluru yang ditembakan mengenai kaca gerbong KRL berasal dari senapan angin.
"Kita sudah mengamankan barang bukti proyektil, ada proyektil kemudian pecahan kaca ya, kaca KRL, sekarang bukti proyektil sedang kita periksakan ke Labfor," kata Zulpan.
Zulpan menjelaskan, peristiwa penembakan itu terjadi pada KRL baru masuk ke Stasiun Kebayoran. Secara tiba-tiba ada peluru menyasar ke salah satu kaca gerbang KRL hingga retak dan berlubang. Beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka akibat peristiwa penembakkan tersebut.
"Saat kereta masuk ke stasiun kebayoran kira-kira 200 meter sebelum stasiun pukul 19.20 telah terjadi penembakan dengan senapan angin yang mengakibatkan kaca sebelah kanan pecah kereta kelima dari depan," kata Zulpan.